KisahHidup Angel Karamoy, Jadi Tulang Punggung Keluarga 1. Alami Kesulitan Ekonomi Usai Ayah Meninggal Sumber: Instagram @realangelkaramoy Pada tahun 2003 silam, ayah Angel Karamoy yaitu Vence J Karamoy meninggal dunia. Saat itu usia Angel masih 16 tahun dan duduk di bangku SMA. Ketikaumur 1-2 tahun saya di ajarkan mengaji oleh kakek saya, sehingga pada umur 2 tahun saya telah hafal Juz'Amma namun ketika umur 4 tahun saya lupa semuanya di karenakan Mati Suri (sedih ya) : ( Keluarga saya pun menangis histeris, namun Allah berkehendak lain, saya pun di hidupkan kembali ALHAMDULILLAH. Duluiseng nyari nilai ekstra. Tidak ada cita-cita ke situ. Ternyata seru bermain sepakbola dan berlanjut sampai sekarang. Dulu waktu kecil juga kalau di pantai sama teman-teman suka main bola sama Hidupadalah sebuah rangkaian peristiwa yang akan menjadi sejarah unik dan tak terulang. Hal ini akan terjadi pada semua fase kehidupan. Pastinya ada kisah yang tak akan bisa dilupakan dan terkenang sepanjang masa. Khususnya masa-masa sekolah yang bisa dikatakan masa paling indah seperti di lagu-lagu romantisme masa kini. Masa sekolah sejak kecil yaitu TK hingga kuliah pasti terselip kisah Buahhati pertamanya, Ahmad Irvan (4), mengidap hydrocephalus sejak usia tiga bulan. Ipan, panggilan anaknya itu, kini sehari-hari hanya bisa telentang. Kadang tangisan keluar dari mulutnya atau sesekali sebentuk senyum merekah di mulut mungilnya. "Bisanya ya cuma ini. Kadang keluar suara kayak kucing. DiIndonesia saya sejak kecil mengidolakan Muhammad Ridho. Melihat waktu di Borneo, keren. Suka lihat gaya mainnya. Saat SSB saya juga selalu ingin pakai nomor 20 karena mengidolakan Muhammad . Kolase VICE / Semua Angel MartinezKetika saya masih lima tahun, orang tua sering mengajakku bertemu dengan perempuan misterius yang bekerja tak jauh dari rumah kami. Saya tak tahu siapa dia, dan ada keperluan apa dengannya. Yang kuketahui hanyalah perempuan itu suka menyuruh saya melakukan berbagai macam hal, seperti mengeja kata-kata dan melafalkan kalimat pendek dengan lantang. Sebagai hadiah telah melakukan keinginannya selama beberapa jam, saya boleh mengunjungi perpustakaan lengkap di sebelah kantor. Dua kali saya dibawa ke kantor perempuan itu setelahnya, dan sejak itu kami tidak pernah bertemu baru mengetahui tujuan pertemuan itu delapan tahun kemudian, saat saya berusia 13. Ayah ibu menunjukkan hasil tes psikologi yang saya lakukan sewaktu kecil. Kedua orang tua memutuskan untuk membawaku ke psikolog setelah melihat tanda-tanda “kemampuan kognitif lanjutan” pada diriku yang masih kanak-kanak. Perempuan yang kutemui dulu rupanya seorang psikolog yang menguji kecerdasanku. Menurut pengamatannya, saya memiliki “kecerdasan luar biasa”. Pada umur lima tahun, saya mampu menguasai kosakata dan membaca layaknya anak kelas sembilan, serta memiliki kemampuan penalaran abstrak setara bocah 13 tahun. Dia bilang “potensi bakat” ini dapat dipupuk melalui kegiatan pengayaan dan peluang untuk “pemikiran yang berbeda”.Penulis berpose di depan komputer jadul untuk menulis saat masih tiga sama sekali tidak terkejut mendengarnya, karena saya merasa orang tua selalu memujiku selama ini. Sebagai anak tunggal yang suka mencari perhatian, saya menerima pengakuan itu dengan bangga. Umurku baru satu tahun ketika belajar berbicara dalam frasa, dan beberapa bulan kemudian, saya belajar membaca alfabet secara mundur karena bosan. Asal tahu saja, saya melakukannya sendiri. Pada usia tiga tahun, saya membenamkan diri dalam tumpukan buku. Dari almanak, dongeng sampai buku panduan, semuanya sudah kubaca. Saya pun menjadi anak kebanggaan keluarga. Acara kumpul keluarga adalah waktunya unjuk gigi. Mereka akan bertepuk tangan heboh setelah mendengar saya menyebutkan ibu kota dunia dan menjelaskan proses pencernaan satu “buku” karangan penulis saat masuk koran ketika masih lima dari semua hal yang menarik minatku, menulis buku menjadi kegiatan yang paling saya sukai. Ibu selalu membawa setumpuk kertas dari kantor supaya saya bisa menulis ceritaku sendiri. Saya awalnya terinspirasi oleh dongeng yang sudah dibaca, sampai akhirnya saya mulai tertarik menulis pengalaman pribadi. Saya telah menulis ratusan buku begitu umurku beranjak lima tahun. Saya masuk koran dan acara TV karenanya. Saya dielu-elukan sebagai masa depan sastra yang diterima penulis saat TK, SD dan SMA. Kolase oleh yang luar biasa ini dibuktikan oleh berbagai penghargaan yang saya terima dari sekolah dan kegiatan ekstrakurikuler. Saya memenangkan berbagai kompetisi, dari spelling bee hingga lomba menulis. Saya tidak perlu bekerja keras untuk masuk perguruan tinggi ternama di Filipina. Saya lolos ujian masuk, meski tidak mengikuti sekolah musim panas. Saya percaya diri bisa tetap secerdas ini selama mengenyam pendidikan di kampus idaman, Universitas Ateneo de Manila. Tahun pertama pun berlalu, dan saya dihadapkan pada kenyataan bahwa saya tidak sehebat pertama yang saya kumpulkan untuk mata kuliah bahasa Inggris mendapat nilai C karena “kurang fokus” dan “terbelakang”. Sepanjang hidup dikagumi sebagai anak genius, saya tak mampu menghadapi kegagalan dengan baik. Saya bisa melakukan semuanya dengan sempurna dalam sekali coba, sehingga saya berpikir saya tidak dilahirkan untuk gagal. Bagiku, kesalahan menunjukkan ketidakmampuan. Sewaktu kecil dulu, saya akan mengganti kertas dan menulis ulang jika salah mengeja atau tulisan tanganku kurang rapi. Saya menelan mentah-mentah pujian orang di sekitarku, bahwa saya adalah yang terbaik dari yang saya mulai menyadari, saya tidak mungkin menjadi satu-satunya yang memiliki pemikiran cemerlang di kelas yang penuh mahasiswa cerdas. Semua ide yang ingin saya utarakan, tulis dan lakukan telah dilaksanakan dengan lebih baik. Saya masih ingat pada saat melakukan ujian tengah semester sastra Filipina. Saya yakin akan mendapat nilai terbaik karena menyamakan dongeng yang kami baca dengan perang Presiden Rodrigo Duterte melawan narkoba. Tapi ternyata, teman-teman sekelas juga menulis hal tidak mampu berpartisipasi dalam diskusi kelas, dan menghasilkan makalah di bawah standar. IP-ku di semester pertama biasa-biasa saja. Saya merasakan tekanan besar untuk membuktikan kecerdasanku karena sebelumnya saya tidak perlu bersaing dengan siapa pun. Saya larut dalam kekecewaan dan sulit untuk bangkit ketika saya gagal untuk pertama kalinya. Saya tidak mau menulis apa pun selain untuk persyaratan akademis. Sabotase diri yang terkait dengan “burnout” anak berbakat ini sebenarnya sering terjadi. Penelitian sosiologis telah membahasnya, dan pengguna TikTok juga menceritakan betapa lelahnya menjadi anak berbakat. Perasaanku seharusnya lebih tenang setelah melihat ada banyak anak berprestasi di luar sana yang meninggalkan hobi karena tidak segera menguasainya dan menguasai lebih dari kemampuan mereka, tapi saya justru merasa seperti baru bangun dari mimpi buruk. Saya biasa-biasa butuh waktu untuk menerima fakta kehebatanku tidak ada apa-apanya — saya tak lagi yang terbaik di dunia ini. Pandemi memaksaku berdiam di rumah, dan menghambat diriku untuk menjadi lebih baik. Anehnya, saya mendapati diri menulis lebih banyak daripada sebelumnya. Ini satu-satunya cara memahami putaran waktu kejam yang kuhadapi. Tidak ada tenggat waktu dan tolok ukur sama sekali — hanya ada laptop untuk mengikuti kelas online atau papan visi yang saya susun sembarangan di dinding pertama penulis yang masuk berbulan-bulan, saya tanpa henti membangun portofolio dengan konten-konten yang mencerminkan minatku dan relevan dengan kenalan. Dukungan teman dan keluarga membantuku untuk mendapatkan kembali kepercayaan diri yang sempat hilang. Mereka mendorong saya untuk mempublikasikan tulisan. Seminggu penuh saya menawarkan ide tulisan ke majalah favorit saat remaja dan platform-platform baru yang mencari hiburan selama karantina. Penulis dikelilingi judul-judul artikelnya yang sudah tulisan ke editor yang jauh lebih berpengalaman berarti saya sudah siap untuk dikritik dan dikoreksi seperlunya. Sebagai seseorang yang ingin tulisannya terbit, awalnya agak sedih dan kecewa ketika banyak yang harus direvisi dan dihapus. Tapi jika dipikirkan lagi sekarang, proses ini mengajarkanku untuk menerima umpan balik. Saya bukanlah yang terbaik, dan tidak ada salahnya dengan tak sengaja menemukan salinan hasil tes psikologi ketika menulis artikel ini. Saat membolak-balikkan halaman, saya hanya bisa menertawai diri yang terlalu berpegang teguh pada sebuah label — seolah-olah nilai saya sebagai manusia dapat ditentukan dalam laporan 20 halaman. Saya tidak membenci masa kecil, karena dari situlah saya menemukan hasrat untuk menulis. Saya takkan mungkin bisa mengalami pertumbuhan yang sesungguhnya jika saya tidak melepaskan diri dari label satu dimensi ini. Lagi pula, menjadi “anak berbakat” bukanlah penggambaran akurat dari diri saya. Julukan ini hanya berfungsi sebagai pengingat bahwa saya bisa melakukan apa saja jika saya bekerja keras dan menyukai pekerjaannya. Haai, Namaku Natalia Leaua. sebuah nama yang diberikan mamah dan bapak untukku, Aku tidak pernah tahu apa artinya, karena orangtuaku tidak pernah memberi tahu arti namaku yang sebenarnya, Tapi aku percaya orangtuaku tidak mungkin memberikan nama sembarangan kepada anaknya. Aku lahir disebuah desa kecil yang bernama Desa Passo, tahun 1996. Aku adalah anak ke 3 dari 2 orang bersaudara. Aku dibesarkan oleh kedua orangtuaku disana, tepatnya di Desa Passo, Kecamatan Teluk Ambon Baguala, kota Ambon Sewaktu aku masih kecil, aku sering dipanggil dengan sebutan Ita, karena menurut mamah nama panggilan itu cocok untukku. Ketika aku berumur 5 tahun aku masuk TK yaitu TK Kristen Passo, sekolah Tkku tidak jauh dari rumahku sering aku diantar oleh mama ke sekolah. Ketika aku berumur 6 tahun aku masuk SD, sekolahku tidak jauh dari sekolah TK dan rumahku yaitu SD Negeri 1 Passo saat aku duduk di bangku SD aku berkenalan dengan seseorang bernama Aca berawal dari teman sebangku kami pun memulai pertemanan kami, kami sangat cocok dalam menjalani pertemanan ini dan kami pun berteman hingga sekarang aku tidak menganggap dia teman saja tapi sudah ku anggap dia seperti saudara perempuanku sendiri kami sering berbagi cerita dalam hal apapun itu. Namun ada hal lucu di saat aku masih duduk di bangku SD ternyata seorang teman sekelas ku yang namanya sama dengan nama panggilanku, yaitu Ita. Tapi, itu memang nama asli dia. Dan semenjak saat itu Mama mengganti nama panggilanku dengan Lita, alasannya sangat sederhana, supaya ketika Mama manggil tidak nengok dua-duanya, haha lucunya Mamahku ini. sebetulnya hurufnya cuman itu-itu saja, hanya diubah penempatannya yaitu dari Ita menjadi Lita. Ah entahlah, aku sih tidak terlalu mempermasalahkan soal nama panggilanku, mau dengan sebutan apapun orang memanggilku ya terserah mereka. Masa kecil adalah masa-masa dimana hanya diisi dengan bermain dan bermain tidak ada sehari pun tanpa bermain permainan yang sering saya dan teman-teman mainkan bermacam-macam seperti Ular naga panjangMacam permainan tradisional yang pertama tidak lain adalah ular naga panjang. Permainan tradisional yang satu ini biasanya dimainkan dengan banyak orang. Dua orang di antaranya akan menyatukan kedua tangan ke atas membentuk lorong, sementara anak-anak yang lain akan berdiri mengular dan berjalan melewati lorong sambil menyanyikan lagu ular naga panjang yang khas. Bola BekelMacam permainan tradisional yang tidak kalah menarik selanjutnya adalah bola bekel. Permainan ini bisa dimainkan beberapa orang, yaitu dengan memainkan bola bekel beserta 4 biji yang menyertainya. Biji tersebut harus diambil dan dibalik satu per satu secara bola bekel memantul lebih dari satu kali maka orang tersebut dianggap kalah dan harus menghentikan permainannya. Permainan bola bekel ini cukup memberikan tantangan dan melatih ketangkasan bagi setiap permainan tradisional berikutnya adalah egrang. Permainan egrang ini dilakukan dengan mencoba berjalan menggunakan dua tongkat dengan cara memijakkan kaki pada kedua batang bambu yang telah dibuat. Setelah itu mulai melangkahkan kedua kaki sehingga dapat berjalan dengan menggunakan tongkat. Macam permainan tradisional ini dapat memberikan latihan keseimbangan fisik bagi para pemainnya. Gasing juga termasuk salah satu dari daftar macam permainan tradisional yang sering dimainkan di masa kecil. Permainan ini dimainkan dengan memutar bola gasing dengan menggunakan tali yang telah digulung di yang digulung tersebut kemudian ditarik dengan menggunakan bambu yang menjadi pengaitnya, sehingga bola gasing dapat berputar-putar di permukaan tanah. Bagi pemain yang bisa membuat bola gasing berputar lebih lama, maka dialah permainan tradisional selanjutnya adalah ketapel. Permainan ini cukup populer dan banyak dimainkan oleh anak laki-laki. Permainan ketapel ini dimainkan dengan menembakkan peluru buatan yang bisa terbuat dari tanah atau benda yang tidak begitu keras pada sasaran tertentu. Peluru tersebut ditembakkan dengan menggunakan karet yang dikaitkan pada batang ketapel berbahan kayu dan berbentuk seperti huruf Y. Permainan tradisional ini dapat memberikan keseruan UmpetMacam permainan tradisional yang tidak kalah seru adalah petak umpet. Jenis permainan ini dapat dilakukan dengan banyak orang. Biasanya terdapat satu orang yang menjadi penjaga yang harus mencari pemain lainnya yang bersembunyi. Penjaga harus menemukan semua pemain satu per satu, jika tidak maka dia akan kalah sehingga harus mengulangi permainan. Permainan tradisional ini dapat melatih kekuatan fisik dan ketangkasan dengan adu cepat. KelerengMacam permainan tradisional berikutnya bisa didapatkan dari kelereng. Jenis permainan tradisional yang satu ini banyak dimainkan oleh anak laki-laki dibandingkan anak perempuan, meskipun dapat dimainkan bebas oleh keduanya. Permainan ini dilakukan dengan menembakkan satu kelereng yang menjadi andalan kepada kelereng lainnya yang telah disusun di tanah. Siapa saja yang dapat menembakkan banyak kelereng dengan tepat sasaran, maka dialah pemenangnya. Layang-LayangMacam permainan tradisional yang tidak kalah mengasyikkan selanjutnya adalah layang-layang. Permainan layang-layang ini dilakukan dengan menerbangkan layang-layang yang dibuat dari kerangka bambu dengan dibalut layang-layang tersebut dikaitkan dengan senar tali yang panjang dan dapat diterbangkan ke atas hingga jarak yang sangat jauh. Meskipun begitu, permainan yang satu ini dapat dilakukan dengan baik jika kondisi angin TaliLompat tali juga termasuk macam permainan tradisional yang tidak boleh terlupakan. Dalam permainan ini, terdapat satu utas tali yang dipasang pada ketinggian tertentu dan harus dilewati oleh setiap pemainnya. Permainan ini dapat dimainkan minimal melibatkan 3 orang. Jenis permainan yang satu ini tentu saja dapat melatih ketangkasan dan fisik yang kuat. Congklak Macam permainan tradisional yang terakhir adalah congklak. Selain dimainkan oleh anak-anak, congklak juga dapat dimainkan oleh orang dewasa. Meskipun begitu, congklak lebih sering dimainkan oleh kalangan anak perempuan. Berbeda dengan jenis permainan yang lain, congklak hanya bisa dimainkan oleh dua orang saja, yaitu dengan menata butiran biji di setiap lubang yang beberapa jenis permaiana yang sering saya dan teman-teman saya mainkan di waktu sore hari menunggu kami dipanggil satu persatu untuk mandi sore hehe tapi itulah anak-anak sering lupa waktu dikala sedang ketika aku masuk SMP, aku bersekolah pada SMP Negeri 9 Ambon di Kelurahan Lateri aku menjalani masa SMP tetap bersama sabahatku aca hingga kami pun lulus SMPLulus SMP lanjut ke SMA, saat aku masuk SMA aku dan Aca tidak satu sekolah aku bersekolah pada SMA Negeri 4 Ambon dan Aca pada SMA Negeri 5 Ambon namun berbeda sekolah namun di lokasi yang sama pada kelurahan Lateri jadi kami sering pergi bersama dan pulang tentang masa-masa SMA mungkin tidak ada habisnya. Masa-masa yang penuh dengan pengalaman baru, kini telah kulewati. Dan bersiap untuk memulai jenjang perkuliahan. Cerita ini seharusnya tidak dapat ditulis hanya dalam sebuah post. Namun akan saya buat supeeeer singkat. Dan singkatnya cerita ini akan saya gerbang SMAN 4 Ambon, Masa Orientasi Siswa MOS dimulai dengan hati berdebar-debar. Awal upacara pembukaan, saya ditunjuk sebagai salah satu siswa perwakilan untuk memulai MOS secara simbolis. Kaget ! mengapa saya ? mengapa bukan yang lain ? Saya ditunjuk oleh seorang kakak kelas yang bernama "Sintia", Salah seorang kakak kelas OSIS yang sangat pintar beneran lho. Tahu apa yang terjadi? Buruk sekali baris-berbarisku pada masa itu, tidak ada basic skill baris berbaris, tapi dia bilang "masih pertama kali ini, nanti juga bagus". Setidaknya bisa menghiburku pada saat itu, walau hari-hari awal MOS, saya berkenalan dengan sejumlah teman. Ingat sekali saya, berkenalan dengan Megi, anak yang baik dan ramah. Memandang ke bangku lain, dengan Engka, sepupuh yang duduk disebelah Firman. Begitupun dengan yang lainnya. Ada Taufik Ismail topik yang dari awal kelihatan seperti orang pintar, dan ternyata memang pintar. Dan Aulia Arman yang freak bangeeet sama game dan segala hal berbau komputer. Kemudian sampailah pada hari Pemilihan Ekskul. Kebetulan Ekskul yang ada di Etniez nama beken buat SMA 4 cukup banyak. Dan pilihan pada waktu itu WAJIB 2 pilihan, yang padahal nyatanya tidak sejalan dengan apa yang kita memilih PMR dan KIR. Kenapa pilih PMR ? berbeda dengan 2 ekskul lainnya, yaitu Pramuka dan PASKIBRA, yaa tau sendiri deh hhehe. Dan saya memilih KIR, kenapa ? Saya rasa KIR cukup menyenangkan lho. Namun seiring berjalannya waktu, ternyata males juga buat ngikutin ekskul yang banyak maunya tapi anggotanya ternyata tidak tahu kemana sih sebenarnya ekskul itu berorientasi. Anggota yang ilang-ilangan membuat saya ikut menghilang . Lama kelamaan, saya pun lepas dari PMR, namun masih berkutat dengan Agustus, Hari Raya Kemerdekaan yang akan dimeriahkan oleh penampilan dari PASKIBRA, saya ada di dalam pasukan itu ! Bagian pasukan depan, kebetulan tinggi saya memenuhi kriteria, hhehe. Dari situlah saya memulai debut di PASKIBRA. Tak pernah terpikirkan kalau saya akan seperti ini, dan secara tak langsung, saya adalah bagian dari OSIS. Menyenangkan karena teman-temanku bertambah banyak masa Kelas 11, saya berkenalan dengan orang-orang baru di kelas 11 IPA 3, terletak di lantai 1 pojok dekat WC. Berkenalan dengan sejumlah anak, disana terlihat gerombolan anak dari yang masih duduk bersama, begitupun yang lainnya duduk secara berkelompok. Ronal Salempang, anak yang bertubuh besar ini ternyata paling gak bisa diam lho dikelas! dia jago banget ngomong hahhaha. Adapula Putra yang juga sama gak bisa diam, kerjaannya lari-lari dikelas ampe kejar-kejaran. Dan lagi, ternyata dikelas ini saya masih sekelas dengan Sinta, Megi, Engka dan banyak sebenarnya yang ingin saya jabarkan, namun capek juga nulisnya hehe. Kemudian di masa kelas 12, tetap saya berada di kelas 12 IPA 3. Bersama dengan teman-teman dari 11 IPA 1 yang lalu. Tidak ada yang berubah strukturnya. Hanya perubahan KM, dari Riski menjadi Daniel. Kelas super gila ini tidak berbeda dengan kelas-kelas lain, namun kadang menyebalkan sekali ketika kita dihadapkan dengan para guru-guru yang selalu membanding bandingkan. Kelas 12 IPA 3, terkenal dengan nama gaulnya "CES-13" yaitu Community of Tweleve Science - 3. Sungguh menyenangkan berada dikelas ini, karena setiap harinya selalu saja ada bahan untuk tertawaBerbicara tentang tinggi badan, aku memiliki tinggi badan sekitar 160 cm. Wajarlah aku bisa masuk PASKIBRA. Memang ketika aku masih duduk di bangku SMP aku sudah bergabung bersama Tim memiliki bentuk wajah yang bulat, pipi sedikit mengembang. Aku memiliki bentuk telinga sama seperti orang pada umumnya, hanya saja yang membedakan adalah aku memiliki tahi lalat di belakang telinga, ketika aku sedang nyisir rambut dan orang melihatnya, pasti mereka berpikir itu adalah kutu, padahal kenyataannya itu adalah tahi lalat. Aku memiliki rambut yang lebat dan hitam sekali, dan warna kulitku standar, tidak terlalu hitam dan tidak terlalu putih atau orang-orang sering menyebut dengan warna sawo matang. Aku termasuk orang yang banyak makan tetapi susah gemuk, dari SMP sampai sekarang Aku sudah lulus SMA, Berat badanku saat ini adalah 45 kg, lumayan agak gemuk dari sebelumnya, Disamping kelebihan dan kekurangan yang ada pada diriku, aku tetap bersyukur karena banyak orang diluar sana yang tidak seberuntung aku memiliki tubuh yang tanpa cacat sedikitpun. Aku dilahirkan dari keluarga yang sangat sederhana, harmonis dan penuh kasih sayang. Sebelum Papaku bekerja sebagai PNS pada instansi Kementrian Keuangan tempatnya di Karpan. Sedangkan Mamaku sebagai seorang ibu rumah tangga dan wiraswasta mamaku membuka usaha kecantikan salon di buka di depan rumah kami. Kami hidup dengan sederhana tapi kami hidup dengan bahagia. Kedua orangtua kami mendidik kami dengan baik dan penuh dengan kasih sayang. Aku adalah anak ketiga dari 2 bersaudara. Kakakku yang pertama bernama Jacky ia telah di panggil Tuhan pada tahun 2014 di karenakan sakit pada saat itu merupakan titik tersedih yang aku jalani hampir 2 tahun lebih aku berproses merelakan kepergiaan kakakku ini. Kakakku yang kedua bernama Hein, umurnya 35 tahun dan ia telah menikah dengan seorang wanita yang bernama Jean Patty, mereka telah dikaruniai seorang anak laki-laki yang bernama Jacky Leaua, umurnya saat ini sudah 6 tahun sudah bersekolah SD, dan seorang anak perempuan yang bernama Jacklinn Leaua, umurnya saat ini 2 tahun Lagi bangga akan pengorbanan mereka untukku dan aku sayang dengan mereka. Karena tanpa mereka aku tidak akan pernah tahu seperti apa bentuk dunia ini, tidak akan tahu seperti apa cinta dan kasih sayang darinya, dan tidak akan pernah merasakan yang namanya hidup. Aku beruntung memiliki keluarga seperti ini 27 tahun yang lalu aku dilahirkan. Dibantu oleh bidan yang ada di desa kami Passo adalah tempat dimana aku dilahirkan. Aku dilahirkan pada tanggal 6 april 1996 tepat pukul WIT tengah malam. Aku lahir secara normal dan tanpa hambatan apapun. Segala puji bagi Allah yang telah menitipkan aku pada sosok seseorang yang sangat luar biasa. Seseorang yang berjiwa malaikat, sosok yang tanpa pamrih merawat dan menjagaku dari mulai aku berada dalam kandungan sampai aku bisa melihat indahnya dunia untuk pertama kalinya. Dan sosok seseorang itu adalah mamah. Dulu ketika aku lahir, yaitu tahun 1996 sampai pada tahun 1998 sedang terjadi krisis ekonomi, semua serba susah, BBM melonjak naik. Dan menurut cerita yang aku dengar dari mamah, pada tahun 1998 - 2000 terjadi kerusuhan. Kerusuhan tersebut adalah kerusuhan di ambon dan katanya terjadi di beberapa daerah apa latar belakangnya, karena mamah tidak menjelaskan secara detail. Oke berbicara tentang tempat lahirku, yaitu Negeri Passo. Disebut Negeri karena Passo merupakan sebuah desa yang di pimpin oleh seorang Raja dari Mata Rumah Parenta yang ada . Negeri Passo terletak di antara dua jazirah yaitu Jazirah leihitu dan Jazirah Leitimur. Mempunyai dua pelabuhan yaitu labuhan Tomalima dalam Teluk Baguala dan labuhan Resilolo dalam teluk Ambon teluk dalam . Di petuanan negeri Passo terdapat empat batang air sungai . Tiga buah mengalir dari Jazirah Leitimur yaitu Waitanahitu air besar , Waitatiri dan Waimahu, sedangkan yang mengalir dari Jazirah Leitimur adalah waiyori yang mengalir ke teluk dalam Ambon adalah Waitanahitu air besar dan tiga lainnya mengalir ke teluk baguala. Passo memiliki dua macam iklim yaitu musim panas dan musim hujan. Passo sebagai negeri adat mempunyai petuanan wilayah kekuasaan yang termasuk di dalamnya kampung Negeri lama dan Nania. Di sebelah Selatan, berbatasan dengan negeri Hutumuri, sebelah Utara dengan Hitu dan mamala, sebelah Timur dengan suli, dan sebelah Barat dengan Halong dan aku ceritakan sedikit sejarah desa kelahiranku Negeri Passo, Nenek moyang penduduk asli Negeri Passo berasal dari Pulau Seram atau Nusa Ina tepatnya di daerah Hoamual. Saat itu terjadi perang besar-besaran antara kelompok Patasiwa dan Patalima hingga penduduk yang mendiami daerah Hoamual merasa tidak aman. Akhirnya mereka melakukan perpindahan atau exodus dengan mengarungi lautan mencari daerah yang aman untuk dihuni. Menurut orang Portugis istilah Passo berarti berada di tengah-tengah. Karena Negeri Passo terletak diantara dua jasirah yakni Jasirah Leihitu dan Jasirah Leitimur. Sedangkan menurut orang Belanda nama Passo berasal dari 2 kata yakni Pas dan So. Pas artinya surat jalan dan So artinya ya. Karena Passo letaknya strategis di persimpangan jalan maka Belanda membuat persinggahan pos penjagaan untuk memeriksa orang-orang yang datang dari daerah seberang yang melintasi Passo. Mereka harus menunjukan Pas surat jalan . Jika Pas yang ditunjukan itu memang benar, maka Belanda menyebutnya dengan kata So. Akhirnya kedua kata itu menyatu dalam sebutan Passo. Sementara dalam bahasa tanah, Passo dalam arti sebenarnya ialah Paukalla artinya daerah atau tempat yang berkedudukan ditengah-tengah Jasirah Leihitu dan Leitimur sebagai pusat genting tanah Baguala Pulau Ambon . Dari berbagai versi dapatlah dikatakan bahwa Passo memiliki makna berada di hasil wawancara dengan tua-tua adat Negeri Passodapat diketahui bahwa penduduk asli Negeri Passo terbagi atas tiga kelompok. Kelompok yang pertama datang pada pertengahan abad ke-14 dengan menggunakan buaya sebagai alat transportasi mereka. Buaya ini bernama “Pakuela” artinya tertancap, tinggal dan menetap dan berlabuh di Pelabuhan Baguala. Setelah berlabuh rombongan ini melanjutkan perjalanan ke daerah pegunungan yaitu “Gunung Ariwakang” yang berbatasan dengan Hitu dan menetap di tempat ini bermukim sepuluh kepala keluarga yang terbagi dalam empat mata rumah yaitu Titariuw, Simauw, Tuatanassy dan Parera. Rombongan ini dipimpin oleh seorang kapitan yaitu Kapitan Tuatanassy. Konon katanya dulu Titariuw dan Simauw kakak dan adik berasal dari satu mata rumah yaitu mata rumah Titariuw. Namun pada suatu saat Titariuw dan adiknya turun ke laut untuk bameti mencari ikan tapi mereka dikejar oleh bangsa mata kucing sebutan untuk bangsa Portugis mereka pun lari ke gunung namun sang adik pun tertangkap karena sang adik telah tertangkap si kakak pun berjalan mundur agar menghilangkan jejak dan mendorong sebuah batu untuk menghalangi jalan ke negeri, batu ini dikenal dengan nama “Batu Pele”. Sampainya dia di negeri, dia pun diangkat menjadi pemimpin di negeri tersebut dengan gelar “Raja Hutan”. Namun, pemerintahannya tidak bertahan lama karena terjadi peperangan di Hitu yang mengancam keselamatan mereka sehingga mereka memutuskan untuk mencari tempat baru yang aman untuk melakukan perpindahan, mereka mengadakan musyawarah di baileo tua berupa pohon beringin yang dilingkari lilitan tujuh gelang emasDari hasil musyawarah tersebut diambil keputusan untuk menggulingkan batu guna mencari pemukiman yang baru. Batu tersebut digulingkan melalui pintu muka gunung dan melewati Ohouw pesisir pantai Negeri Lama sekarang dan berhenti di Teluk Dalam. Untuk mengenang batu tersebut maka dibangun sebuah gereja yang posisinya sejajar dengan batu. Di Ohouw Titariuw dan adiknya sempat abad ke-14 datang rombongan ke-2 dari Pulau Seram dan tiba di teluk Tomatala teluk Baguala di pantai Sikabiri dan Larier setelah itu mereka melanjutkan perjalanan dan mendiami lokasi Amamoni di pegunungan Tahola. Setelah agama Islam masuk Rombongan ini terdiri atas beberapa mata rumah yaitu Latupela, Sarimanela, Termature, Wattimury. Abad ke-15 menyusul rombongan ke-3 dengan perahu belang tiba di labuhan Tomalima di pantai Wayori. Kemudian menuju ke Amaory dan berdomisili disitu. Rombongan ini terdiri atas beberapa mata rumah yaitu Rinsampessy, Tuhilatu, Tomaluweng, dan ke-16 1610 Belanda masuk menggantikan Portugis dan bertemu dengan penduduk yang sedang bameti. Kemudian meminta untuk bertemu dengan pemimpin mereka yaitu Kapitan Tuatanassy. Namun kapitan tidak mau turun dan mengirim dua utusan yaitu Titariuw dan adiknya sesampainya di bawah Belanda bersikeras untuk bertemu dengan Kapitan Tuatanassy sehingga Belanda menyuruh Titariuw kembali memanggil Kapitan akan tetapi kapitan Tuatanassy tak kunjung datang. Karena hal inilah Belanda bertanya kepada Adiknya Titariuw “se mau jadi raja?” dan orang tersebut menjawab “mau” dan dia diangkat oleh Belanda menjadi raja, sejak saat itulah ia disebut “Upu Latu Simauw”.Struktur sosial tradisonal tampak dalam pembagian tiga soa yaitu Soa Koli Soa Moni Soa RinsamaMasing-masing soa mempunyai Kepala Soa yang berperan sebagai pemimpin soa berdasarkan garis Soa KoliĂƒÂŒ Mata rumah Simauw teunnya bernama LulupauĂƒÂŒ Mata rumah Titariuw teunnya bernama LulupauĂƒÂŒ Mata rumah Parera teunnya bernama PaitoangĂƒÂŒ Mata rumah Tuatanassy teunnya bernama Marikeringv Soa Moni Pada soa ini hanya dua mata rumah yang memiliki teun, yaituĂƒÂŒ Mata rumah Sarimanela teunnya bernama Mata rumah Latupela teunnya bernama Prokosinav Soa Rinsama Pada soa ini hanya dua mata rumah yang memiliki teun, yaitu ĂƒÂŒ Mata rumah Tomaluweng teunnya bernama HulubalangĂƒÂŒ Mata rumah Tuhilatu teunnya bernama LakoraDalam hidup keagamaan, Passo awalnya memeluk agama Islam ditandai dengan adanya bangunan Mesjid Tua di Pegunungan Tahola. Namun, mesjid tersebut kini telah hilang ditelan masa tetapi kepala dari mesjid ini masih ada di Ruhumoni, yang diyakini diambil tanpa sepengetahuan nenek moyang Negeri Passo yang pada saat itu sedang Bameti mencari ikan dan kerang . Saat bangsa Portugis masuk penduduk Negeri Passo beralih dan memeluk agama Kristen Katholik yang dirintis oleh tokoh pekabaran injil Franxiscus Xaverius. Namun, setelah Belanda menggantikan Portugis dan berkuasa di Ambon sejak tahun 1605 maka jemaat-jemaat Katholik menjadi jemaat Protestan. Perkembangan gereja Protestan pada abad ke-17 dan ke-18 sangat suram terutama di Maluku Ambon . Barulah dengan hadirnya pekabaran injil Pdt. Joseph Kham, gereja dapat berkembang lagi berkat usaha-usahanya yang pada zaman pemerintahan Raja Karel Riddof Simauw direncanakan pembuatan sebuah gedung gereja yang representatife dan permanent direncanakan pendiriannya pada tahun 1895 tetapi baru bisa terlaksana pada tahun 1904. Peletakan batu pertama bangunan gereja baru dilakukan oleh Pdt. Leter Bour Van Waay dan Raja R. K. Simauw pada tanggal 19 Mei 1964. dan yang menjadi tukang dari bangunan ini adalah Bapak Benjamin Tanahitumesing anak negeri Passo sendiri. Gereja ini direhab dan direnovasikan dan sekarang dinamai “Gereja Menara Iman”Negeri Passo merupakan negeri yang mempunyai hubungan pela dengan Negeri Batu Merah. Bentuk persekutuan pela antara ke-2 negeri ini adalah “Pela Keras atau Pela Gnadong”. Dan perkawinan antara ke-2 masyarakat dilarang, mengenai terjadinya hubungan pela ini dituturkan sebagai berikut. Bahwa sekitar tahun 1509, utusan ke-2 negeri ini pergi ke Ternate untuk menyerahkan upeti kepada Sultan pelayaran pulang dari Ternate ketika tiba di dekat pantai Pulau Buru, kora-kora dari Negeri Passo tiba-tiba mendapat kecelakan karena terkandas dan hamper tenggelam. Untunglah mereka ditolong oleh anak buah kora-kora dari Negeri Batu Merah yang dengan berusaha keras membantu memperbaiki kerusakan kora-kora Passo dan akhirnya mereka dapat mendarat di sebuah tanjung yang kemudian di berinama “Tanjung Pela”. Ditempat inilah ke-2 belah pihak sama-sama mengangkat sumpah untuk hidup rukun dan saling membantu seperti saudara gandong. Upacara adat pela ini disimbolkan dengan dua bilah panggayo yang diletakkan bersilang dan ditindih dengan sebuah batu . Benteng MiddleburgBenteng ini pertama kali dibuat oleh Portugis kemudian pada tahun 1610 benteng ini jatuh ke tangan Belanda sesuai dengan masuknya Belanda ke negeri Passo dan setelah itu direnovasi guna memperkuat kedudukan Belanda di Passo. Benteng ini selesai di renovasi pada tahun ini terletak di Negeri Passo, Kecamatan Baguala, Kotamadya Ambon. Lokasi benteng berada di belakang pertigaan ruas jalan raya yang menghubungkan Passo-Natsepa dan Passo-laha. Saat ini benteng berada di tengah – tengah pemukiman penduduk, harus melewati halaman rumah jika hendak menuju ke benteng baik dari arah depan maupun belakang, sehingga sulit melihat sisa benteng dari arah jalan raya. Kondisi benteng telah rusak, sisa struktur yang ada hanya dua sisi dinding setinggi ± 5 meter yaitu dinding timur dan barat, pada dinding timur terdapat tiga buah jendela, dinding utara dan selatan hanya tersisa bagian pondasi saja. Denah dasar benteng adalah segi empat, ukuran bagian dalam ± 5 x 5 meter, dinding benteng tersusun dari bahan batu bata tanpa dilapisi plester dengan ketebalan ± 50 cm. Titik lokasi benteng berada pada daratan sempit yang diapit oleh teluk Binnen dan teluk Baguala. Menurut informasi, benteng ini menjadi pusat pengawasan aktifitas yang menghubungkan dua wilayah pada masa tersebut yaitu Leihitu dan Leitimur, berdasarkan pengamatan peta terbitan Belanda, kedua teluk dihubungkan oleh Kanal yang sekaligus menjadi akses menuju benteng. Sekarang ini karena proses pengendapan, garis pantai kini berjarak 100 meter dari lokasi benteng. Sayangnya, benteng ini tidak mendapat perhatian dari masyarakat maupun pemerintah setempat untuk melakukan berbagai upaya lanjut yang dapat mendatangkan income bagi daerahnya. Disamping minimnya pengetahuan masyarakat akan manfaat yang diperoleh jika dikelola dengan baik, tetapi juga pemerintah yang kurang mengetahui jelas tentang keberadaan tinggalan kolonial di Maluku. Perigi JodohPerigi Jodoh adalah salah satu pantai yang terletak di Negeri Passo Kecamatan Baguala Kotamadya Ambon. Pantai dinamakan “Perigi Jodoh” karena di pantai ini terdapat 2 buah sumur atau perigi yang telah terbentuk secara alami. Berdasarkan cerita yang berkembang di Masyarakat Negeri Passo. Menurut masyarakat Passo, pada zaman dulu penduduk Negeri Passo yang menetap di sekitar pantai melihat seorang pria dan wanita yang diyakini sebagai pasangan kekasih sedang mandi di 2 buah perigi tersebut. Yang pria mandi di perigi sebelah kiri dan wanita di sebelah kanan. Oleh karena itu, mereka percaya jika mereka dan pasangan mereka mandi di perigi tersebut, maka mereka akan berjodoh. Selain 2 buah perigi, pantai ini juga memiliki keunikan lain yakni 7 goa peninggalan zaman penjajahan Jepang. 7 goa ini terletak tepat di pesisir pantai. Menurut saksi sejarah Nenek Nel Nara ke-7 goa ini diperkirakan di buat pada tahun 1943 karena pada tahun itu juga beliau menjadi tawanan Jepang di goa itu. Goa ini dibuat dengan tujuan untuk mencegah serangan musuh yang datang dari laut juga sebagai penjara tawanan Jepang. Di dalam7 goa ini kita dapat menemukan peralatan perang dari zaman penjajahan Passo. Kondisi ke-7goa ini masih sangat bagus. Namun,belum ada perhatian yang khusus dari pemerintah terhadap keberadaan situs bersejarah ini. Padahal, ke-7 goa ini dapat dipakai untuk pembelajaran para generasi muda terhadap jejak-jejak penjajahan Jepang di ini keberadaan pantai ”Perigi Jodoh“ tidak terlalu diketahui oleh masyarakat diluar negeri Passo. Padahal, pantai ”Perigi Jodoh“ memiliki pemandangan yang sangat indah serta pasir putih yang halus dan sangat bersih. Pantai ini layak dikunjungi untuk menghabiskan masa liburan selain pantai-pantai lain yang ada di sejarah singkat tempat kelahiranku dan tempat tinggal ku hingga sekarang, aku semenjak bersekolah dan beteman, saat pengambilan absen kehadiaran ada beberapa guruku yang kaget yang baru mendengar margaku orang ambon bilang fam hehe namun yang sering itu salah pembacaan margaku sering dibaca Leana, Leava sungguh sedih hati mendengarnya heheLeaua berasal dari Tobelo, Tobelo Secara geografis, Kabupaten Halmahera Utara berada pada posisi kordinat 10,57-20,0 lintang Utara dan 128,17-128,18 bujur timur. Kabupaten Halmahera Utara Halut terbentuk pada 31 Mei 2003 dengan ibukota Tobelo. Sejalan dengan pembentukan kabupaten baru, maka kecamatan dan desa pun dimekarkan. Sembilan kecamatan dimekarkan menjadi 22 kecamatan dan 174 desa menjadi 260 desa. Pada tahun 2009, seiring ditetapkannya Pulau Morotai sebagai kabupaten tersendiri maka jumlahnya pun berubah menjadi 17 Kecamatan dan 196 desa. Dengan demikian, secara administratif Kabupaten Halmahera Utara berbatasan dengan Kabupaten Pulau Morotai di sebelah utara, Kabupaten Halmahera Timur di sebelah timur, Kabupaten Halmahera Barat di sebelah selatan maupun penduduk kabupaten Halmahera Utara tahun 2011 adalah jiwa dimana 52% kelamin pria dan 48% wanita. Populasi terbanyak tercatat di Kecamatan Tobelo dengan jiwa, sedangkan Kecamatan Kao Teluk adalah yang paling sedikit dengan jiwa. Luas wilayah kabupaten ini adalah seluas Km2 yang terdiri dari Km2 78% wilayah laut dan Km2 22% wilayah darat. Halmahera Utara memiliki hampir 50 pulau yang tersebar di laut Maluku dan laut Halmahera. Hampir setiap pulau memiliki keindahan alam yang khas. Pulau-pulau kecil dengan panorama pantai pasir putihnya, keindahan taman laut yang sangat indah dengan aneka ragam ikannya, keanekaragaman flora-fauna dan budaya serta situs-situs sejarah masa perang dunia II dapat dijumpai di daerah ini. Halmahera Utara merupakan salah satu daerah agraris dengan potensi alamnya yang besar terdiri dari sektor pertanian, perkebunan, kehutanan, perikanan, kelautan, peternakan, pertambangan, industri kecil dan alam yang belum di olah yaitu pasir besi, kandungan emas, batu mangan, batu bara terdapat di kecamatan Loloda Utara serta potensi hasil laut yang melimpah. Panorama alam yang indah dan mempesona serta keanekaragaman seni budaya yang masih mengakar kuat di masyarakat adalah modal pariwisata yang potensial untuk dikembangkan. Obyek wisata alam, wisata bahari, wisata budaya dan peninggalan sejarah serta agrowisata ditunjang berbagai macam tarian budaya serta hasil kerajinan rakyat berupa cinderamata membuat Halmahera Utara adalah tujuan wisata yang utama orang Tobelo adalah bertani di ladang menanam pokok padi dan jagung. Tanaman lainnya meliputi sayur, kacang-kacangan, pisang dan tebu. Mereka juga berkebun cengkih, damar dan kelapa, dan mereka meramu hasil hutan seperti rotan dan damar. Di samping itu, orang Tobelo juga menangkap ikan di laut atau berburu binatang liar seperti rusa, babi hutan menggunakan tombak dan jerat dibantu oleh Tobelo sangat dekat dengan alam. Anak-anak Tobelo biasanya diberi nama berdasarkan pohon terdekat d imana mereka dilahirkan. Ketika ada yang meninggal, jasadnya akan diletakkan di dekat pohon. Kepercayaan ini berorientasi kepada pemujaan roh "goma" nenek moyang dan tokoh dewa-dewa. Dalam kehidupan sehari-hari, kepercayaan tradisional masih berdampak besar. Kini agama yang dianut sebagian besar anggota suku Tobelo adalah agama Kristen Protestan. Mereka baru mulai menganut agama Kristen pada tahun 1980-an setelah beberapa dasawarsa menolak agama tersebut. Namun, versi agama Kristen yang mereka anut bukanlah versi yang didengar dari masyarakat yang menuturkan bahasa tobelo, tetapi yang dibawa ke kawasan tersebut oleh misionaris yang terletak di sebelah timur semenanjung utara Pulau Halmahera ini merupakan kota terbesar di pulau ini sekaligus merupakan ibukota kabupaten Halmahera Utara. Untuk objek wisata Anda dapat mengunjungi Kaodan Galela untuk melihat peninggalan sejarah Perang Dunia II seperti meriam antik, bunker, landasan pesawat terbang dan beberapa kapal laut. Juga terdapat wisata bahari, Anda dapat menikmati Taman Laut Tobotobo yang memiliki taman laut yang sangat indah dan Pulau Tagalaya yang memiliki pesona bahari dengan alam bawah laut yang memukau. Makanan khas yang sayang jika terlewatkan diantaranya Ola-ola, masakan ini terdiri dari beberapa macam ubi kayu rebus, ubi jalar rebus, diparut dan dibakar, serta sayur popare, sayur ganome serta ikan kuah asam. Menu ini disantap dengan cara dicampur secara bersamaan dengan menggunakan piring yang terbuat dari daun wako. dan masih terdapat banyak makanan khas kupa-kupaPantai Kupakupa adalah salah satu pantai yang cocok sebagai tempat untuk melakukan berbagai kegiatan di atas. Pantai Kupakupa terletak di Desa Kupakupa, Halmahera, Maluku Utara. Lokasinya tak jauh dari Tobelo. Pantai ini juga dekat dengan lokasi penyelaman di Maluku Utara yaitu Pulau Tagalaya, yang menyimpan keindahan berbagai macam terumbu karang yang menghiasi taman bawah Kupa-Kupa memiliki ciri-ciri khas yang begitu alami, jika dibandingkan dengan obyek wisata pantai lainnya. Keberadaan arus yang tenang yang juga dikerumuni dengan banyaknya pohon-pohon beringin yang tumbuh dipesisir pantai. Dapat menjadikan pantai ini begitu sangat rindang. Apalagi dibalik tenangnya arus yang dipadukan dengan pepohonan beringin yang lebat, juga terdapat sebuah pemandangan pegunungan yang menjulang tinggi yang dapat membuat mata dan perasaan para pengunjung akan nampak melihat dunia alam lebih terasa tenang pantai ini juga sangat cocok sebagai tempat berjemur menikmati kehangatan sinar matahari. Berjemur biasa dilakukan oleh para pengunjung yang ada di pantai ini di dekat pohon beringin, sehingga disamping mereka mendapat hangatnya sinar matahari, mereka juga mendapatkan kesejukan dari udara yang dikeluarkan oleh pohon beringin. Benar-benar suasana santai yang sangat memanjakan! Banyak juga dari para wisatawan yang berjemur hingga tertidur, karena saking enaknya suasana. Indahnya pemandangan bawah laut juga memancing para wisatawan untuk menceburkan diri ke dalam lautan yang bening dan berarus tenang ini juga memiliki terumbu karang yang tumbuh di sepanjang pantai dengan berlatar belakang pegunungan. Pada saat liburan pantai ini selalu ramai dikunjungi oleh wisatawan lokal maupun wisatawan asing. Melihat aneka macam ikan dan terumbu karang yang berwarna warni yang ada di Pantai Kupakupa merupakan suatu kepuasan tersendiri, juga dapat merefresh pikiran menjadi lebih segar. Pantai ini terletak di Desa Kupa - Kupa yang berjarak sekitar 20 km dari kota Tobelo. Untuk menuju pantai ini Anda dapat menggunakan angkot dengan tujuan Kao dari terminal Wosia dan turun dipertigaan jalan masuk Pantai Kupa Kupa. Selanjutnya dengan menggunakan ojek ke lokasi pantai sekitar 2 TagalayaPulau Tagalaya memiliki arus laut yang tenang dan air laut sejernih kristal dengan hamparan pantai berpasir putih luas yang mengelilingi pulau. Di ujung utara pulau ini terdapat bebatuan karang yang indah. Dengan menggunakan perahu tradisional ketinting dari pelabuhan Tobelo, Pulau Tagalaya dapat dicapai dalam waktu sekitar 30 menit. Selama perjalanan itu, wisatawan dapat menikmati panaroma gunung Dukono dari lautan dan memandang tebaran pulau-pulau kecil sepanjang perjalanan seperti Pulau Kakara Kecil dan besar, Pulau Tupu-tupu, Pulau Kolorai, dan Pulau Meti. Jangan lupa memandang ke bawah air yang jernih tembus ke dalam lautan, kita akan melihat ikan-ikan cantik berenang kian kemari dan tentakel bunga karang yang melambai-lambaSesampainya di pantai Pulau Tagalaya, hamparan pasir putih bagaikan karpet yang digelar menyambut para pengunjung. Daya tarik Pulau Tegalaya selain pasir putih yang mengeliling pulau adalah terumbu karang dan aneka biota laut yang dapat dilihat pada kedalaman 2-10 meter. Inilah salah satu spot diving yang bisa dikatakan sangat rekomendasi untuk anda sekalian yang memang suka atau hobby dengan olahraga yang satu ada satu peraturan di pulau ini yang harus dipatuhi oleh para wisatawan. Yakni, para wisatawan dilarang untuk menginjak atau tidak boleh berpijak di atas bunga karang apabila sedang menyelam. Hal ini dikarenakan, agar tidak terjadi kerusakan terhadap bunga karang tersebut. Kalaupun harus berpijak, silahkan mencari pijakan yang tidak menyebabkan bunga karang tersebut rusak. Sebuah peraturan yang sungguh baik untuk dijalankan, agar ekosistem nya tetap bakau di pantai dan pepohonan di bukit-bukit memberikan sentuhan warna hijau yang mampu memberi kesan damai dan tenang pada siapa saja yang melihatnya. Pulau Tagalaya sendiri menyimpan keunikan berupa adanya danau air tawar yang bisa anda jelajahi. Pastikan Anda ke sana pada saat pagi hari. Selepas siang hari, air di sini akan surut. Ketenangan di daratan pulau ini seolah seirama dengan arus laut tenang disekitar pulau dan kejernihan airnya yang seperti tembus sampai ke dasar lautan. Karena itulah, berenang di pulau ini juga merupakan aktivitas yang sangat digemari para pengunjung, karena air lautnya tidak terlalu dingin dan hanya sedikit ombak, sehingga nyaman untuk dapat sampai ke pulau Tagalaya, Anda dapat menggunakan dua alternatif kendaraan yakni menggunakan perahu tradisional "ketinting" bersama-sama atau dapat pula menyewa Speedboat dari pelabuhan Tobelo. Diperlukan waktu kurang lebih 20-30 menit perjalanan untuk sampai ke Pulau Tagalaya dari pelabuhan Tobelo. Jika Anda bermaksud untuk juga menjelajahi pulau-pulau sekitarnya maka cara ternyaman adalah dengan menyewa perahu ketinting berkapasitas 6 orang 7 jam, mulai Rp PacaUsai menghabiskan waktu dengan laut dan pantai, pengujung juga bisa merasakan objek wisata lainnya di Tobelo, Telaga Paca misalnya. Terletak di selatan Kota Tobelo, telaga ini menawarkan panorama yang indah. Hal itu dikarenakan latar belakang telaga terebut adalah bukit-bukit serta hutan yang rindang. Suasana sunyi dan tenang menjadi pilihan bagi pengunjung yang ingin menikmati ketenangan. Wisatawan pun bisa menaiki perahu untuk merasakan sensasi mendayung ke Telaga Terjun Jembatan BatuKawasan timur Indonesia dianugerahi dengan panorama alam yang begitu indah dan memukau. Apalagi kawasan tersebut masih banyak yang asri dan alami tanpa tersentuh oleh manusia. Tidak heran apabila banyak wisatawan yang penasaran dan ingin melakukan eksplorasi mencari hidden saat anda berkunjung ke Maluku Utara, jangan lewatkan untuk mampir ke surga tersembunyi Air Terjun Jembatan Batu di Kabupaten Halmahera Utara. Objek wisata alam ini menawarkan pemandangan cantik yang unik, sehingga mampu memberikan pengalaman berlibur yang menarik dan pastinya sangat terjun Jembatan Batu terletak di sekitar Sungai Mede, Tobelo, Hamahera Utara Maluku Utara 。Namanya yang unik terilhami dari bentuk bebatuan di depannya yang membentuk semacam jembatan batu alami. Keistimewaan Jembatan Batu tidak terletak pada tingginya yang hanya 10 meter, namun dengan adanya air terjun mini lainnya yang ada di lokasi yang sama. Letaknya yang tersembunyi dan dikelilingi oleh hutan yang lebat menjadikan air terjun Jebatan Batu sebagai tujuan wisata yang menarik terutama bagi wisatawan pecinta petualang alam。Bagi para pecinta alam yang memiliki hobi mendaki, tempat ini merupakan salah satu tempat yang patut dikunjungi untuk menaklukkan terjalnya dinding batu yang ada di tempat wisata air terjun Jembatan Batu. Selain terkendala tebing yang terjal, bebatuan yang licin juga merupakan salah satu kendala dalam mencapai puncak tebing kesulitan itu akan segera terbayar ketika anda sampai di puncak tebing yang menyuguhkan keindahan panorama alami。Saat anda melihat panorama Air Terjun Jembatan Batu , anda akan melihat sensasi yang luar biasa. Anda akan melihat seperti kolam renang dari atas atap yang apabila hujan, air terjun ini berwarna coklat bercampur dengan tanah. Tetapi apabila tidak hujan, air yang ada di kolam berwarna biru kehijauan。Airnya yang jernih ini membuat siapa saja ingin segera menceburkan diri ke kolam. Di langit-langit jembatan batu terlihat cukup banyak sarang burung wallet dan banyak juga burung lain yang beterbangan di sekitar kolam air anda sudah sampai di Halmahera Utara, Kota Tobelo dan akan menuju Jembatan Batu, anda bisa menuju desa Mede. Karena Air terjun Jembatan Batu terletak di sekitar 6 Km di sebelah barat desa Mede. Jika anda menggunakan transportasi umum ke tempat ini, anda bisa menggunakan mikrolet tujuan Galela dari pertigaan Jl. Kemakmuran-Karianga, Kota Tobelo. Kemudian anda turun di desa Mede atau desa Ruko. Selanjutnya diteruskan dengan berjalan kaki masuk ke hutan. Oleh karena itu disarankan sebaiknya anda menyewa jasa pemandu lokal。apabila anda seorang yang senang menguji adrenalin, dan menyukai ketenangan, pilihlah Jembatan batu di Tobelo, Halmahera Utara ini sebagai tempat liburan dan tempat menguji adrenalin Luari Pantai Luari ini berada di Desa Luari yang terletak antara Perbatasan Kecamatan Tobelo dan Kecamatan Galela, Kabupaten Halmahera Utara Provinsi Maluku Utara. Hanya membutuhkan waktu sekitar 15 menit berkendara dari Tobelo untuk ini dikenal dengan pasirnya yang putih, yang jarang bisa ditemui di wilayah Tobelo, karena sebagian besar pantai di wilayah Tobelo merupakan pantai berpasir hitam. Banyak sekali daya tarik yang dimiliki oleh pantai ini, salah satunya adalah pantainya yang langsung berhadapan dengan Samudra Pasifik sehingga pemandangan biru laut membentang sampai ujung mata memandang. Di pantai yang letaknya tidak jauh dari pusat kota wilayah Tobelo ini, Anda bisa menikmati sunrise dan sunset di hari yang sama dan tempat yang sama pula. Nama Luari berasal dari sejarah turun-temurun yang berada di daerah sekitar pantai ini. Konon, dahulu pernah terjadi perselisihan wilayah antar penduduk dua daerah di sekitar pantai ini. Akhirnya, penduduk kedua wilayah tersebut memutuskan untuk mencari penyelesaiannya. Atas inisiatif dari para tokoh masyarakat setempat, mereka berkumpul di pantai ini dengan tujuan untuk membahas penyelesaian atas konflik tersebut. Pantai ini dirasa sebagai tempat yang netral, lalu mereka mencoba mencari tahu terlebih dahulu apa masalah yang sedang terjadi. Pada akhirnya di pantai ini, masalah yang terjadi dapat terlihat, sehingga dapat diselesaikan. Karena mereka dapat melihat masalah tersebut di tempat ini, maka penduduk setempat sepakat menyebut pantai ini sebagai Pantai Luari, yang artinya adalah melihat dari luar. Pantai ini pun menjadi primadona andalan tujuan wisata bagi wisatawan lokal, maupun wisatawan dari luar Kabupaten Halmahera Utara yang berkunjung ke kabupaten tersebut. Disini Anda akan disuguhkan panorama yang sangat indah dan memiliki daya tarik tersendiri, begitu juga dengan jernihnya air laut yang sangat ideal untuk kegiatan berenang dan berperahu. Jika anda menggunakan perahu kearah utara pantai ini, di sana anda akan menemukan bunga-bunga karang yang indah dan memiliki kualitas yang terpelihara dengan baik. Bagi Anda yang suka snorkeling, tempat ini bisa menjadi salah satu agenda anda apabila ke Tobelo. Meskipun terumbu karang di area pantai sudah ada yang rusak, namun sebagian besar masih bagus. Menurut informasi dari salah seorang nelayan setempat, itu disebabkan karena dahulu aktifitas pengeboman ikan di pantai ini sering terjadi. Namun syukurlah sekarang sudah dilarang. Pantai ini dikenal sebagai satu-satunya pantai di Kabupaten Halmahera Utara di mana momen sunrise dan sunset yang sangat indah terjadi. Oleh karena itu, di pantai ini Anda bisa menikmati momen sunrise dan sunset sekaligus. Momen sunset bisa dinikmati di sebelah kiri pantai, yaitu di tanjung utara pantai. Anda bisa menyusuri sepanjang pantai di daerah ini sambil menikmati indahnya pasir putih pantai. Sedangkan di sisi sebaliknya Anda bisa menikmati momen sunrise dengan pantai berpasir krem yang akan mengantarkan Anda menuju tanjung dengan batu-batu karang yang sangat indah. Tidak akan kesulitan mencari makanan di tempat ini. Pisang mulu bebe’, kelapa muda, rujak, jagung rebus manis, ikan bakar, dll, siap memanjakan lidah anda. Semuanya dijual oleh masyarakat setempat. Ketika masuk ke pantai ini, maka akan dikenakan retribusi Rp untuk mobil dan untuk motor jika di akhir pekan. Sedangkan di hari biasa, gratis. Selain itu, fasilitas penunjang di pantai ini sudah cukup baik, seperti tersedianya tempat sampah dan toilet umum. Bagi Anda yang juga tertarik pada pengalaman baru, Anda bisa mengajak teman-teman baik Anda dan berbagi pengalaman di sini. Daya tarik yang menggoda serta biaya yang murah membuat pantai ini patut Anda kunjungi ketika berada di Halmahera Utara. Untuk bisa sampai ke Pantai Luari, Anda bisa menumpang angkot jurusan Tobelo-Galela dengan tarif dan bisa langsung turun di depan Pantai Luari, atau jika diturunkan di jalan besar, Anda bisa berjalan sekitar 100 meter hingga sampai ke Pantai Luari. Jika Anda membawa kendaraan sendiri, maka berjalanlah ke arah Galela. Ketika terlihat gapura Desa Luari, perhatikan kanan jalan, dan Anda akan menemukan papan nama Pantai Luari. Pantai Pasir Panjang RukoPantai ini punya kelebihan tersendiri untuk dijadikan tujuan liburan. Pasir putih yang indah mampu menggoda tiap mata yang singgah kepadanya. Dinamakan Pasir Panjang, ternyata tidak salah. Sebab panjang pantai berpasir putih ini mencapai sekitar 1 km. Pada malam hari objek wisata ini akan lebih ramai pengunjung. Lokasi pantai ini terletak di Desa Ruko, Kec. Tobelo Utara. Transportasi umum dari Kota Tobelo, bisa mengantar Kawanjo untuk sampai di pantai MetiBerada di bagian Timur Kota Tobelo, tepatnya di depan bibir pantai Desa Mawea, Tobelo Timur, Halmahera Meti memiliki bentangan alam memesona, seolah surga tersembunyi yang menampakkan diri di pesisir utara Maluku sangat cantik, dengan hiasan terumbu karang yang masih alami dan terjaga. Siapa menyangka kalau di saat Perang Dunia II pulau ini sempat dijadikan oleh Jepang untuk membangun kekuatan militer melawan kamu bisa melihat berbagai artefak sisa peninggalan Jepang di Pulau Meti. Kalau kamu menyelam di sekitar pulau, bisa melihat pesawat tempur yang terkubur di dasar menuju pulau ini, sangat mudah. Turunlah di Kota Tobelo, kemudian carilah angkutan umum dengan rute Desa Mawea. Begitu sampai di Mawea, lanjutkan perjalanan dengan menggunakan perahu bermesin yang bisa PituDengan panjang garis pantai sekitar 530 meter, pantai Pitu memiliki dasar laut yang dangkal. Di saat air laut surut, maka lebar pantai bisa mencapai sekitar 50-an meter. Kawojo bisa memanfaatkan pantai ini untuk berolahraga pantai, seperti bermain sepakbola atau volly. Di depan Pantai Pitu juga terdapat beberapa pulau-pulau kecil yang bisa dijelajahi. Atau sekedar menikmati pemandangannya? Oke juga, loh! Apalagi bersama keluarga atau handai taulan, sambil menyantap sajian khas Halmaheraseperti. Air guraka dan Sarana. Itulah sedikit keindahan dari kampung halamanku Tobelo, Halamahera Utara. Mengenai cerita masa kecil, aku memiliki kisah klasik tentang masa kecilku. Sejak aku dilahirkan sampai aku berusia sekarang, aku masih tinggal bersama orangtuaku. Masa kecilku aku dikenal sebagai anak yang pendiam dan sangat pemalu, sampai-sampai orang mengibaratkan aku ini seperti gendang, hanya berbunyi ketika dipukul. Dan aku pun membenarkan hal itu, karena memang pada kenyataannya aku seperti itu, aku jarang sekali berbicara. Namun berjalannya waktu aku mulai menjadi anak yang aktif dalam segala hal di rumah maupun di sekolah pada tahun 2014 Sewaktu kelas 3 SMA Aku mengikuti ekstrakurikuler Rohis dan sampai lulus aku tetap mengikuti eskul itu. Aku berhasil mengambil jurusan IPA setelah kenaikan kelas tersebut. dikelas 3 aku memiliki teman-teman yang sangat kompak. Sampai Suatu ketika, kami sedang bermain kartu didalam kelas ketika guru tidak masuk. Hampir satu kelas yang ikut bermain kartu meskipun kami main tidak menggunakan taruhan-taruhan. Akhirnya kami tertangkap basah oleh guru BK. Dan kami dihukum satu kelas, dan yang pernah ikut main kartu nama-namanya dimasukkan ke buku kasus. Tapi setalah itu kami tidak mengulanginya lagi. Masa akhir SMA ini banyak sekali kisah yang tercipta, saat itu aku mulai menjalin kasih dengan lawan jenis ia adik kelasku kisah itu dimulai dari perteman yang kami bangun mulai dari seringnya kami jalan bersama, makan bersama hingga pulang sekolah bersama kisah kami berlanjut hingga dimana aku telah lulus SMA kami menjalin hubangan hingga 4 tahun lamanya. namun di saat memasuki tahun ke 4 hubungan kami menjadi renggang dan kami memutuskan hubungan kasih ini. Di tahun 2014 pun saya mengikuti kathekisasi dan di ditehgukan menjadi anggota sidi gereja dalam agama saya kristen protestan bagi anak yang berumur 17 tahun ke atas harus mengikuti kathekisasi dan di teguhkan menjadi anggota sidi gereja mengaku percaya dan mengikuti Tuhan sampai akhir hidupnya. Dan setelah saya diteguhakan saya pun diminta untuk melayani pekerjaan Tuhan sebagai kantoria atau singers di gereja hingga sekarang. Pada tahun 2018 saya mulai bekerja pada pemerintah kota ambon di kecamatan teluk ambon baguala sampai sekarang, saya ingin bercerita sedikit tentang kota ambon manise kota penuh dengan sejarah dan adat istiadatnya. Sejarah Kota Ambon, sebagai sebuah kota yang menjadi ibu kota Provinsi Maluku, Indonesi berkelangsungan selama lima abad. Pada mulanya, pulau ambon didiami oleh suku ambon yang berasal dari pulau seram di sisi utara Ambon. Cikal bakal kota ambon mulai ada setelah datangnya para penjajah Portugis ke Maluku pada 1513 M. Setelah itu, muncullah berbagai perkampungan yang terus menerus berkembang hingga menjadi Kota Ambon seperti sekarang. Kota ini diincar oleh bangsa Eropa karena andalan ekonominya yang berupa perdagangan rempah-rempah. Dengan demikian, terjadi berbagai pengalihan kekuasaan, mulai dari Portugis, Belanda dan Britania Raya. Kota ini dijadikan kota pada tahun 1926 dengan dibentuknya Jabatan walikota amnon setelah sebelumnya langsung dibawahi oleh pemerintahan Gubernur Jendral. Sejak itu, kota ini berkembang pesat hingga menjadi salah satu kota terbesar dan termaju di Indonesiua Timur seperti saat ini. Kota ini pun menikmati pertumbuhan ekonomi pesat setelah memiliki pemerintahan kotanya sendiri. Hari lahir atau hari jadi kota Ambon telah diputuskan jatuh pada tanggal 7 september 1575 dalam suatu seminar di Ambon yang berlangsung pada 12-17 november 1972 dengan kerja sama bersama universitas Pattimura. Penggagas seminar ini adalah Walikota Ambon ke-9 Letkol Matheos H. Manuputty melalui SK 25/KPTS/1972 tentang Pembentukan Panitia Khusus Sejarah Kota Ambon yang dikeluarkan pada 10 juli 1972 dengan tugas untuk menggali dan menentukan hari lahir kota. Seminar ini dihadiri oleh kurang lebih 200 orang yang terdiri dari akademikus tokoh masyarakat, tokoh adat, dan aparat pemerintah kota. Ketua seminar adalah Drs. John Sitanala, dekan Fakultas Keguruan Unpatti dengan wakil ketuanya Drs. John A. Pattikayhatu, ketua jurusan sejarah Unpatti dan Sekretaris Drs. Latupapua selaku sekrtetaris Fakultas Keguruan. Penetapan tanggal hari jadi tersebut didasarkan pada fakta sejarah bahwa pada tanggal 7 September 1921 masyarakat Kota Ambon diberikan hak yang sama dengan Pemerintah Kolonial Belanda. Sedangkan, penetapan tahun 1575 dilandasi oleh tahun mulainya pembangunan Benteng kota Laha. Hari jadi merupakan campuran dari kedua waktu tersebut. Setelah penetapan hari jadi diberlakukan, hari jadi Kota Ambon pertama kali diperinagti pada 7 september 1973. Di kota sudah terjadi beberapa kerusuhan yang mengikutsertakan SARA. Kerusuhan yang paling terkenal adalah Kerusuhan Ambon 1999 yang terjadi karena masalah politik, namun mengikutsertakan unsur SARA, terutama agama. Meskipun kerusuhan ini, telah terselesaikan dengan Perjanjian Malino, penghancuran sarang serta penghukuman provokator kerusuhan, kerusuhan dengan sebab yang serupa terjadi lagi pada tahun 2011 dan menewaskan beberapa orang, namun langsung diredakan. Saat kedua kerusuhan, terutama Kerusuhan 1999 terjadi, kota terluluhlantahkan dan meninggalkan banyak kenangan pahit. Kerusuhan 1999 pun menimbulkan munculnya ribuan pengunsi yang di antaranya mengungsi ke Jakarta. Banyak orang yang tidak menginginkan peristiwa ini terulang kembali, bahkan mantan penjihad pun beranggapan demikian. Untuk memperingati kerusuhan-kerusuhan ini dan menegakkan perdamaian, didirikanlah Gong Perdamaian Dunia yang terletak di pusat kota. Gong Perdamaian Dunia tersebut merupakan Gong Perdamaian Dunia ke-35 di dunia dan ke-2 di Indonesia setelah didahului gong sesamanya di BaliDi kota Ambon juga terdapat beberapa tempat wisata yang bisa dikunjungi jika kita berada di kota ambon seperti Taman PattimuraTaman yang satu ini memiliki sejarah yang cukup panjang. Taman ini dibangun sebagai penghargaan pada Kapiten Pattimura. Di taman Pattimura, wisatawan dapat melakukan berbagai aktivitas olahraga yang menyenangkan lapangan basket dan voli, serta satu buah air mancur dan pangggung terbuka, taman, serta pedestrian keliling serta pagar membungkus taman dengan empat pintu gerbang. Museum Siwa LimaWalaupun terlihat cukup modern, bangunan Museum Siwa Lima telah berdiri sejak ratusan tahun lalu pada saat Belanda masih menjajah Indonesia. Di museum ini, Anda dapat melihat berbagai koleksi benda-benda unik yang ditaksir merupakan peninggalan manusia pada zaman purba. Beberapa fosil juga ditemukan dan diawetkan dengan baik di Museum Siwa Lima ini Pantai Pintu KotaPantai ini cukup berbeda dengan pantai-pantai di Ambon dengan pasirnya yang putih. Di pantai ini Anda akan melihat hamparan karang yang berada di sepanjang tepi pantai. Selain itu, Anda juga akan disambut dengan bukit karang raksasa dengan bolongan membentuk gerbang di bawahnya. Tidak hanya pemandangannya yang indah, Anda juga dapat berwisata kuliner dan menyelam. Pantai SantaiDi pantai yang satu ini, Anda harus sedikit berhati-hati oleh karena pantainya yang terdiri dari gabungan batu kerikil dan pasir putih. Di pantai ini beberapa warga menyewakan perahunya untuk digunakan sebagai moda transportasi berkeliling di area pantai ini. Anda juga dapat menyelam untuk melihat pemandangan terumbu karang yang masih asri dan indah. Jika Anda ingin berkunjung ke pantai yang lokasinya tidak jauh dari pusat kota, jawabannya adalah Pantai Santai. Pantai ini berada di Desa Luhat dengan jarak 16 kilometer saja dari Kota Ambon. Sesuai dengan namanya, Anda bisa bersantai atau nongkrong untuk melepas penat dari rutinitas sehari – hari. Selain itu, aktivitas yang bisa Anda lakukan lainnya saat ada di sini, seperti snorkeling, dan menaiki perahu. Lokasi Jl. Amanhuse, Latuhalat, Kec. Nusaniwe, Kota Ambon. Pantai Batu CapeoPantai ini merupakan salah satu destinasi wisata yang cukup digemari oleh wisatawan. Di pantai ini Anda dapat melihat batu-batu besar yang tersusun dengan alami. Area pantai ini dikelilingi oleh tebing tinggi dan pemandangan yang tentunya indah dan menawan. Walaupun pasirnya cukup putih dan bersih, namun Anda harus sedikit berhati hati karena pasirnya tercampur oleh batu kecil. Lokasi Jalan Dr. Malaihollo No. 75, Kelurahan Nusaniwe, Nusaniwe, Kota Ambon, Maluku. Air Terjun Telaga Pange yang IndahKeindahan alami yang masih terjaga serta udara yang segar menjadikan alasan kuat untuk datang ke wisata Air Terjun Telaga Pange. Untuk menikmati pesonanya, Anda harus melewati berbagai perjalanan yang cukup panjang karena lokasinya tersembunyi. Namun, jika sudah tiba di lokasi, dijamin Anda tidak akan kecewa karena banyaknya pemandangan yang istimewa untuk menikmati Desa Rumah tiga, Kec. Teluk Ambon, Kota AmbonBenteng FerangiIndonesia dulunya menjadi tempat jajahan negara maju seperti Belanda dan Portugis. Hal tersebut membuat banyak sekali peninggalan sejarah yang terdapat di Indonesia khususnya di Kota Ambon. Pasalnya, di daerah ini terdapat kekayaan yang melimpah, sehingga negara lain sangat tertarik untuk memilikinya. Maka dari itu, di Kota Ambon terdapat beberapa peninggalan termasuk dari Portugis Salah satunya adalah Benteng Ferangi. Pada mulanya, lokasi ini menjadi pusat pemerintahan dan sebagai gudang penyimpanan rempah – rempah. Tetapi, setelah Indonesia meraih kemerdekaannya, benteng ini dijadikan tempat wisata bersejarah yang banyak dikunjungi oleh pelancong karena jaraknya yang dekat dari pusat Kota Ambon. Ketika memasuki wisata ini Anda akan menemukan berbagai meriam kuno dan benda bersejarah lainnya. Lokasi Uritetu, Kec. Sirimau, Kota Ambon. Jembatan Merah PutihJembatan Merah Putih adalah Jembatan kabel pancang yang terletak di Kota Ambon, Provinsi Maluku, Indonesia. Jembatan ini membentangi Teluk Dalam Pulau Ambon, yang menghubungkan Desa Rumah Tiga di Kecamatan Teluk Ambon pada sisi utara, dan Desa Hative Kecil di Kecamatan Sirimau pada sisi selatan. Jembatan ini merupakan jembatan terpanjang di Indonesia Timur, menjadi bagian dari keseluruhan tata ruang Kota Ambon, dan menjadi ikon kota Ambon. Dibangun pada 17 Juli 2011, Jembatan Merah Putih menelan dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara APBN senilai Rp 779,2 miliar. Jembatan ini diresmikan oleh Presiden RI, Joko Widodo pada 4 April 2016. Pembangunan Jembatan Merah Putih ini mempercepat waktu tempuh perjalanan antara Bandara Pattimura di Jazirah Leihitu, Maluku Tengah di utara, dan pusat Kota Ambon di Jazirah Leitimur di selatan. Sebelum ada Jembatan Merah Putih, jarak Bandara Internasional Pattimura ke Kota Ambon yang berkisar 35 kilometer harus ditempuh selama 60 menit dengan memutari Teluk Ambon. Alternatif lain adalah dengan menggunakan kapal penyeberangan antara Desa Rumah Tiga dan Galala dengan waktu tempuh sekitar 20 menit, belum termasuk waktu antre. Sebagai ibukota sekaligus kota terbesar di Provinsi Maluku, Ambon menawarkan banyak hal yang menarik untuk dieksplorasi. Mulai dari destinasi wisata alam yang indah, wisata budaya yang unik, hingga kuliner khas lezat yang menggugah selera. Yap, kota yang dijuluki sebagai the city of music ini memiliki sederet pilihan makanan khas yang sangat sayang apabila nggak dicoba. Penasaran? Berikut rekomendasi kuliner khas Ambon, Maluku utara yang populer yang patut kamu cicipiKuliner Khas Ambon, Maluku Populer seperti PapedaBelum ke Ambon namanya kalau belum mencicipi kuliner khas Maluku yang unik satu ini. Papeda merupakan makanan pokok masyarakat Ambon pengganti nasi yang terbuat dari sagu dan diolah menjadi bubur. Teksturnya yang kenyal menyerupai lem menjadi daya tarik tersendiri bagi siapapun yang melihatnya. Makanan khas Ambon akan terasa lebih lezat apabila disantap bersama kuah ikan kuning. Kuah ikan kuning sendiri merupakan ikan tongkol atau mubara yang disiram dengan kuah berbumbu kunyit. Cara menyantap kuliner khas Ambon ini juga tergolong sangat unik. Papeda akan dipilin menggunakan alat seperti sumpit, lalu dipindahkan ke piring berisi kuah ikan kuning Ikan AsapKuliner olahan ikan yang juga dikenal dengan nama Ikan Komu Asar ini berasal dari jenis ikan tongkol, cakalang atau tuna. Dinamakan asap karena memang makanan tradisional khas Ambon diolah dengan cara ditusuk dengan bambu, dibungkus daun pisang, lalu diasap selama sekitar satu jam. Nasi dan sambal colo-colo merupakan teman yang pas untuk menyantap kuliner ini. Sambal Colo-ColoSalah satu makanan khas Ambon yang terkenal dengan rasa pedasnya adalah sambal colo-colo. Sambal ini seringkali hadir menjadi pendamping makanan yang disantap warga Ambon. Sambal yang disajikan tanpa diulek ini terbuat dari berbagai rempah-rempah khas seperti bawang merah, cabai rawit, tomat dan daun seledri. Semua bahan ini kemudian dicampur dan diramu dengan taburan garam dan perasan jeruk nipis untuk menambah cita rasa asam dan pedas. Dijamin, kamu akan ketagihan, deh! Rujak NatsepaDinamakan rujak natsepa karena makanan yang satu ini hanya dapat ditemukan di Pantai Natsepa. Sebenarnya makanan khas Ambon ini sama saja seperti rujak buah lainnya, yakni terdiri atas kedondong, mentimun, pepaya, nanas, jambu air, belimbing, dan berbagai pilihan buah lainnya. Hal yang membedakan adalah hadirnya buah pala yang ditemani irisan gula merah dan kacang tanah goreng. Menikmati keindahan Pantai Netsapa akan semakin lengkap dengan kuliner khas Ambon satu ini Kohu-KohuApabila beberapa daerah di Pulau Jawa memiliki kuliner khas yang terbuat dari berbagai campuran sayur-sayuran bernama urap, Ambon juga memiliki makanan khas yang serupa, lho. Kohu-kohu namanya. Kuliner tradisional khas Ambon ini terbuat dari kacang panjang, tauge, mentimun dan daun kemangi yang dicampur bersama irisan bawang merah, bawang putih, cabai, perasan jeruk nipis, kelapa parut dan ikan cakalang yang dipotong kecil-kecil dan disuwir. Ikan cakalang juga dapat diganti dengan ikan tongkol atau ikan teri basah. Jangan lupa untuk menyantap kohu-kohu bersama singkong, talas, ubi jalar, atau pisang rebus agar terasa makin lengkap, ya! Nasi LapolaSebagai salah satu makanan khas Ambon yang cukup populer di kalangan masyarakatnya, Nasi Lapola menawarkan cita rasa unik berkat kombinasi kacang tolo dan beras. Uniknya, beras hanya dimasak sampai setengah matang. Nasi kemudian ditaburi kelapa parut dan diberi sedikit garam. Setelahnya, nasi dikukus hingga matang. Makanan yang enak nan gurih ini akan memanjakan lidah siapapun yang mencicipinya. Pisang AsarDalam bahasa Ambon, asar berarti bakar. Nah, pisang asar merupakan makanan khas Ambon dari olahan pisang yang dimasak dengan cara dibakar/dipanggang menggunakan oven. Pisang asar sangat cocok menjadi teman melewati sore hari lengkap dengan secangkir teh atau kopi. Nggak semua jenis pisang dapat digunakan untuk membuat pisang asar, lho. Hanya pisang raja sajalah yang cocok. AsidaMeskipun namanya terdengar cukup aneh, kelezatan makanan khas Ambon yang satu ini nggak perlu diragukan lagi, deh. Pasalnya, asida memiliki rasa yang manis dan bertekstur kenyal. Wajar saja, kuliner khas Ambon ini terbuat dari campuran tepung terigu, gula merah, mentega, dan bubuk kayu manis yang dilengkapi kapulaga. Kamu akan mudah menemui asida ketika bulan Ramadhan. Itulah beberapa makan khas ambon yang jika kita berada di ambon wajib di cicipi. Demikian kisah hidup hidupku dari kecil sampai sekarang, sedikit ceritaku juga tentang berbagai permainan pada zamanku, sejarah kampungku hingga sejarah kotaku . Cukup sekian & terimakasih Uploaded byAGUS 78% found this document useful 9 votes23K views3 pagesDescriptionkisahCopyright© © All Rights ReservedAvailable FormatsDOCX, PDF, TXT or read online from ScribdShare this documentDid you find this document useful?Is this content inappropriate?Report this Document78% found this document useful 9 votes23K views3 pagesKisah Singkat Hidupku Dari Kecil Sampai Saat IniUploaded byAGUS DescriptionkisahFull descriptionJump to Page You are on page 1of 3Search inside document Reward Your CuriosityEverything you want to Anywhere. Any Commitment. Cancel anytime. Siapa yang tidak familier dengan Marshanda? Pada tahun 90-an, Marshanda adalah salah satu artis cilik populer yang dikenal multitalenta. Ia berkarier sebagai bintang sinetron, bintang iklan, penyanyi, hingga pembawa acara. Lantas, seperti apa transformasi Marshanda dari kecil hingga sekarang? Kehidupan mantan artis cilik Marshanda memang penuh lika-liku dan cukup sering menjadi sorotan. Ia merupakan pengidap gangguan kesehatan mental bipolar, oleh karena itu kini ia cukup vokal menyuarakan perihal kesehatan mental lewat media sosial. Seperti apa kisah hidup Marshanda? Berikut adalah ringkasannya. Artikel Terkait 5 Hikmah di Balik Kisah Hidup Marshanda 10 Transformasi Marshanda, dari Artis Cilik hingga Sekarang 1. Lahir di Jakarta Sumber Beautynesia Andriani Marshanda atau yang lebih akrab disapa Marshanda lahir di Jakarta, 10 Agustus 1989. Ia merupakan putri sulung dari pasangan Irwan Yusuf dan Riyanti Sofyan. Marshanda memiliki dua orang adik yang bernama Adrian dan Allysa. Ia sempat tinggal di Semarang, Jawa Tengah, saat berusia 3 tahun hingga usianya 5 tahun. 2. Menjadi Artis Cilik Sumber Popmagz Marshanda sudah mulai tampil di layar kaca sejak masih kecil. Sinetron pertama yang ia bintangi adalah sinetron populer Jinny Oh Jinny’ di tahun 1997. Ia memerankan tokoh Jinny Kecil. Dua tahun kemudian, Marshanda menjadi pemeran utama sinetron Bidadari’ yang sangat fenomenal pada masanya. Nama Marshanda dikenal publik sebagai tokoh Lala dalam sinetron tersebut. Dari situ, ia pun semakin sukses. Tak hanya membintangi sinetron tersebut, Marshanda juga dipercaya untuk menyanyikan lagu tema sinetron tersebut yang berjudul sama. 3. Bintang Sinetron yang Sangat Populer Sumber Tempo Beranjak remaja, Marshanda semakin melejit. Namanya ada di jajaran sinetron populer seperti Kisah Kasih di Sekolah’ dan Kisah Sedih di Hari Minggu.’ Selain di televisi, ia juga muncul di layar lebar. Di antaranya ia pernah membintangi film Petualangan 100 Jam’ dan Kalau Cinta Jangan Cengeng.’ Marshanda juga merilis beberapa single lagu seperti Manis dan Sayang’ serta Cinta yang Kembali’. Kehidupan asmaranya juga sering menjadi sorotan. Marshanda pernah dikabarkan berpacaran dengan sesama selebritas yaitu Egi John dan Baim Wong. Artikel Terkait Bangga Tunjukkan Foto Terbaru Tubuhnya, Marshanda Kampanyekan Body Positivity 4. Video Marshanda Marah-Marah yang Menghebohkan Sumber Okezone Pada tahun 2009, video Marshanda yang sedang marah-marah beredar di internet. Memang kala itu internet dan sosial media belum semasif sekarang, tetapi tetap saja video tersebut menjadi viral di kalangan masyarakat. Dalam video tersebut, Marshanda mengungkapkan kekesalannya terhadap teman SD yang mem-bully. Marshanda juga terlihat dapat beralih dari tertawa-tawa dan menari kemudian menangis tersedu-sedu. Sejak kejadian tersebut, Marshanda disebut-sebut mengalami gangguan jiwa. Ia pun didiagnosis menderita bipolar disorder. Mengutip dari Mayo Clinic, bipolar disorder atau gangguan bipolar adalah kondisi kesehatan mental yang menyebabkan perubahan suasana hati yang ekstrem meliputi emosi tinggi mania atau hipomania dan rendah depresi. 5. Transformasi Marshanda Saat Berhijab dan Menikah Muda Sumber Hipwee Beberapa tahun kemudian, Marshanda memutuskan untuk berhijab. Tak hanya itu, pada 2 April 2011, ia memutuskan untuk menikah dengan kekasih yang sudah dipacarinya selama 3 tahun, yaitu Ben Kasyafani. Marshanda yang akrab disapa Chacha ini menikah pada usia yang masih muda, yaitu 21 tahun. Ia berharap bisa lebih bahagia jika menikah di usia muda. 6. Transformasi Marshanda Saat Menjadi Ibu Sumber Tribun News Hampir 2 tahun setelah menikah, Marshanda dan Ben dikaruniai seorang putri yang diberi nama Sienna Ameerah Kasyafani. Perjuangan Marshanda menjadi ibu bisa dibilang tidak mudah. Setelah melahirkan lewat operasi caesar, ASI-nya tidak keluar sehingga Marshanda harus mencari donor ASI untuk putrinya. 7. Bercerai dan Melepas Hijab Sumber Liputan6 Pada tahun 2014, Marshanda membuat keputusan yang mengejutkan yaitu menggugat cerai suaminya yang sudah bersama membina rumah tangga selama 3 tahun. Keduanya bahkan sudah pisah rumah selama beberapa waktu. Marshanda juga kehilangan hak asuh putri semata wayangnya, Sienna. Meskipun begitu, Ben tak pernah membatasi Marshanda kapan pun ia mau bertemu dengan Sienna. Beberapa tahun kemudian, tepatnya pada tahun 2017, perempuan berdarah Minang itu memutuskan untuk melepas hijabnya. Banyak warganet yang menghujatnya, bahkan saat itu keluarga Marshanda dikabarkan menyeretnya ke rumah sakit jiwa karena dianggap penyakitnya kambuh. 8. Beragam Problematika dengan Keluarga Sumber Beepdo Usai perceraiannya, beragam masalah keluarga menimpa ibu satu anak itu. Salah satunya adalah perseteruannya dengan sang ibu, Riyanti Sofyan. Marshanda mengaku dikekang oleh ibu kandungnya tersebut hingga dipasung. Tak sampai di situ, ayah kandung Marshanda, Irwan Yusuf, dikabarkan hidup menggelandang dan menjadi pengemis. Rupanya usai bercerai dengan ibu Marshanda, ia menikah lagi dan mencoba berbisnis. Namun usahanya gagal dan bangkrut. Artikel Terkait Jalani Co Parenting, Marshanda “Sienna Beruntung Punya 3 Orangtua yang Mencintai!” 9. Co-Parenting dengan Ben Kasyafani dan Istri Barunya Sumber Tribun News Salah satu yang menarik dari kehidupan Marshanda adalah pola pengasuhannya kepada sang putri, Sienna. Bersama dengan Ben Kasyafani dan istri barunya, Nesyana Ayu Nabila, ketiganya bersama-sama mengasuh Sienna. Hubungan Marshanda dengan keduanya juga bisa dibilang sangat baik dan mereka sering tampil bersama. 10. Transformasi Marshanda Jadi Sosok yang Peduli Kesehatan Mental Sumber Instagram marshanda99 Sebagai pengidap bipolar, Marshanda menjadi sosok yang sangat peduli akan kesehatan mental. Ia sering kali menggunakan media sosialnya untuk berbagi perihal kesehatan mental dan bagaimana kisah hidupnya bisa menjadi pelajaran bagi banyak orang. *** Itulah 10 potret transformasi Marshanda dari kecil hingga sekarang. Menengok perjalanan hidup Marshanda, kita bisa banyak belajar bahwa kesehatan mental sama pentingnya dengan kesehatan fisik. Apakah Parents termasuk penggemar Marshanda? Baca Juga Deretan public figure selain Marshanda yang mengalami Bipolar Disorder, apa penyebabnya? Marshanda Contoh Konflik Orang Tua dan Anak Mirip Banget! Intip 7 Foto Kekompakkan Marshanda dan Sienna Kasyafani Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android. Saya akan menceritakan kisah singkat hidup saya dari kecil hingga saat ini..... Nama saya Muhammad Rakha, biasa dipanggil Rakha, saya lahir pada tanggal 10 Agustus 2003 di Jakarta. Masa kecil saya tidak jauh beda dengan anak-anak kecil yang lainnya, artinya normal, tidak lain dari yang lain. Saat saya berumur 6 tahun, saya masuk sekolah TK Taman Kanak-kanak, waktu TK saya sangat aktif dan tidak mau mengalah, dan waktu TK saya sangat senang dengan pelajaran menggambar. Pada masa-masa TK saya sudah mandiri,,artinya berangkat dari rumah ke TK sendiri tanpa diantar orang tua seperti anak-anak lainnya, dan pulang kerumah sendiri, saya tidak pernah menangis seperti teman-teman yang lainnya. Setelah melewati masa-masa TK, saya lanjut ke SD Sekolah Dasar pada umur 6 tahun, waktu itu saya sudah bisa membaca, jadi pada saat pelajaran membaca, saya tidak pernah disuruh maju kedepan kelas untuk membaca seperti teman-teman yang lainnya, dan itu membuat saya salah sangka pada guru saya, saya mengira kalau guru saya tidak menganggap saya, sampai akhirnya saya tidak mau sekolah lagi. Ketika saya berumur 10 tahun atau pada saat kelas 5 SD, ada murid pindahan dari Jawa. Namanya adalah Desti. Dia adalah orang yang sangat cantik, baik, dan suka menolong. Kami memiliki banyak kesamaan sehingga kami menjadi sahabat. Lalu saya masuk ke sekolah menengah pertama, yang berada di daerah Setiabudi, selama 3 tahun saya selalu menikmati kegiatan setiap harinya disekolah. Dan setiap saya naik kelas pasti saya akan memiliki teman baru karena selalu diacak setiap naik kelas. Akhir semester pun tiba dan saatnya Ujian Nasional. Sebenarnya saya tidak punya tujuan ingin masuk ke SMA ataupun SMK manapun. Yang terpenting adalah saya mendapatkan NEM yang bagus. Setelah ujian nasional, tiba lah waktu pengumuman NEM. Satu hari sebelum pengumuman, saya selalu berdoa agar mendapatkan NEM yang terbaik. Akhirnya saya pun mendapatkan NEM yang bisa dibilang lumayan bagus. Tapi karena saya tidak punya tujuan ingin masuk SMA/SMK, orang tua saya mendaftarkan ke SMK 47 NEGERI JAKARTA jurusan Bisnis Daring dan Pemasaran BDP. Mungkin hanya itu kisah singkat hidup saya dari kecil hingga saat ini. Muhammad________Rakha Giveaway skin alucard lone hero sampai S15

kisah hidup sejak kecil sampai sekarang