Jakarta- Banyak orang membahas topik tentang bisnis dan tertarik untuk memulai bisnis baru. Apalagi jika bisnis itu bisa dimulai tanpa modal, tapi menghasilkan keuntungan besar. Menjalankan bisnis yang awalnya memang tidak butuh modal materil misalnya menjadi dropshippper, menulis artikel untuk orang lain, menyediakan jasa backlink, dan lain-lain.
Kalaupendapat ane sih itu menguntungkan, Karena jika kita share forum bitcointalk akan ada banyak orang indonesia yang mulai mengenal dunia crypto dan terlebih kita juga dapat membantu keuangan mereka gan. Kalau masalah saingan ya ga perlu takut gan, Proyek banyak kok. Lagian kalo kita ngebantu orang uda pasti gede gan pahalanya
Amazonakan memberikan isentif bagi karyawannya yang keluar dan membangun bisnis pengiriman untuk Amazon.
mulaidari ga sengaja, nemu usaha tanpa modal dapat hasil lumayan ane mau bercerita sedikit pengalaman dari ane untuk di share ke pada agan2 semua calon wirausahawan atau bsa jga disebut dengan calon sumber daya manusia yg mandiri kelak . banyak kebanyakan orang bilang bahwa membuat suatu usaha itu sulit bahkan ada yang sampai bilang tidak mungkin, kenapa ? pasti faktor utama nya terbentur didalam
REJEKIITU SUDAH DISEDIAKAN OLEH TUHAN, TIDAK BAKAL BERKURANG UNTUK MENCUKUPI KEBUTUHAN MANUSIA DARI LAHIR SAMPAI MATI Nanging yèn kanggo nuruti karep menungså sing ora ånå watesé, rasané kabèh cupet, nèng pikiran ruwet, lan atiné marahi bundhet. TETAPI KALAU MENURUTI KEMAUAN MANUSIA YANG TIDAK ADA BATASNYA, SEMUA DIRASA KURANG MEMBUAT
CAPECAPE PROMOSI O.D.A.P YANG DI DAPAT EMAI REJEK. lebih gila lagi, orang yg ikut lewat url promo saya, sudah transfer uang ke admin odap/uangreceh.com, tapi imbasnya untuk saya hanya EMAIL REJEK. kalau di hitung-hitung, admin yg sangat untung karna dapat duit transferan sementara saya dapat email rejek.
. Jangan resah ataupun merasa khawatir saat usaha yang kamu geluti saat ini banyak ditiru orang lain, karena sepintar apapun mereka dalam mencontoh memodifikasi usahamu, ia tidak akan pernah bisa meniru yang kamu dapatkan selama ini bukan semata-mata karena kamu begitu gigih menggeluti pekerjaanmu, tetapi karena Allah telah begitu murahnya memberimu limpahan rezeki. Karena itu camkan baik-baik 5 hal yang dikutip dari humairoh berikut ini.” Jangan Bersedih Saat Pekerjaanmu Ditiru Orang Lain, Karena Rezekimu Takkan Sama Dengannya”Maka, jangan merasa bersedih saat pekerjaanmu ditiru orang lain, karena rezekimu takkan sama dengannya. Secanggih apapun usaha yang ia tiru darimu, maka selamanya takkan pernah sama dalam mendapat rezeki, karena Allah sudah mengatur rezeki setiap manusia sesuai dengan kadar Saja Orang Lain Mencontek Dan Memfotocopy Usaha Milikmu, Tetapi Ingatlah Bahwa Allah Yang Mengatur Rezekimuya, boleh saja orang lain mencontek dan memfotocopy usaha milikmu, dan boleh saja ia merintis usaha yang jauh lebih sempurna dari usahamu, tetapi saat Allah menetapkan rezekimu tetap lebih banyak darinya, maka sudah tentu selamanya rezekimu takkan pernah berkurang, sebab bukan usahamu yang mendatang rezekimu, tetapi kuasa Allah lah yang mendatangkan rezeki dengan usaha yang kamu miliki saat Boleh Bangga Meniru Usaha Orang Lain, Tetapi Rezekinya Tak Dapat Kamu Tiru Dengan Begitu MudahnyaDan begitu pula sebaliknya, kamu boleh bangga karena telah berhasil meniru usaha milik orang lain, ttapi ingatlah bahwa rezekinya takkan bisa kamu tiru dengan begitu bukan ia yang memiliki rezeki, tetapi Allah…maka jangan mudah terpancing nafsu hanya karena melihat usaha orang lain sepertinya bagus, karena jika kamu membangun usaha hanya karena menuruti nafsumu semata, maka saat rezekimu tak seperti ia yang kamu tiru usahanya tentu kamu akan menyalahkan takdir dan akan marah kepada Boleh Merasa Puas Karena Telah Menyaingi Usaha Orang Lain, Tetapi Rezekinya Tak Bisa Kamu Saingi Dengan MudahDan boleh saja kamu merasa puas karena telah bisa menyaingi usaha orang lain, tetapi rezekinya takkan bisa kamu saingi dengan mudah. Sebab, tak sedikit pada jaman sekarang orang pada sibuk membangun usaha hanya karena melihat orang lain berhasil dan sukses, tetapi tak bisa berfikir panjang bahwa yang membuatnya sukses sebenarnya adalah Allah bukan karena usahanya yang Hamba Sudah Allah Tetapkan Rezekinya Sesuai Dengan KebutuhannyaMaka dari itu selalu ingatlah bahwa masing-masing hamba sudah Allah tetapkan rezekinya sesuai dengan kebutuhannya, jadi jangan sampai merasa iri terhadap rezeki orang lain, apalagi sampai gelap mata terburu-buru melakukan perkara yang salah dengan berfikir untuk menyaingi usaha yang orang lain secanggih dan sehebat apapun usahamu dalam memfotocopy usahanya, jika Allah menetapkan rezekimu biasa-biasa saja, maka sudah pasti sampai kapanpun rezeki yang kamu dapatkan akan tetap biasa-biasa saja.
Usaha Bisa Ditiru Apa Yang Harus Kita Lakukan ? - Memang jengkel rasanya seolah seperti darah ini naik berkumpul di ubun-ubun jika sebuah usaha atau bisnis yang kita jalankan tiba-tiba ditiru oleh orang lain. Terlebih lagi jika bidang bisnis tersebut adalah sesuatu yang baru, yang kita hasilkan dengan mengerahkan sebagian besar potensi daya kreativitas yang kita miliki. Dan yang lebih menjengkelkan lagi, si peniru melakukannya di depan hidung kita, membuka toko atau usaha yang sama di sebelah tempat kita berbisnis. Grrrrrhhhh…geram rasanya, tapi eeiittts tenang…tenang…tenang memang begitulah tabiat dunia bisnis yang harus kita terima, pelajari, pahami dan hadapi. Celakanya lagi kita juga sering mendengar semboyan atau jargon dalam dunia bisnis yang mendidik kita untuk menjadi peniru dan bukannya pencipta. Jargon itu berbunyi ATM Amati, Tiru & Modifikasi. Meski ada klausul “modifikasi” disana, tetap saja penekannya berada pada kata “Tiru” yang artinya mendidik kita untuk hanya cukup menjadi “tukang jiplak” alias “peniru” dengan sedikit modifikasi. Salah ? Tentu saja tidak, karena dalam dunia bisnis berlaku prinsip ekonomi. Bisnis adalah soal mencari keuntungan. Keahlian bisnis adalah soal bagaimana lihainya kita mengeluarkan sesedikit mungkin biaya untuk mendapatkan semaksimal mungkin hasil. Jadi dalam sudut pandang bisnis prinsip ATM adalah sesuatu hal yang wajar. Jadi kita tidak perlu emosi bila memang usaha kita bisa ditiru, santai…tenang saja. Lagi pula kata orang salah satu ciri calon pengusaha sukses adalah senang bercanda dan “tidak gampang marah”. Dan lagi pula lagi, dengan ditirunya usaha atau bisnis yang kita rintis sebenarnya justru semakin menguntungkan kita, lho kok bisa ? Begini Membuat bisnis makin dikenal Bagaimana bisa ? Sebuah bisnis yang banyak pelakunya akan menciptakan sebuah komunitas atau pasar bagi bisnis itu. Berkumpulnya pelaku bisnis serupa di suatu kawasan justru semakin menarik minat pembeli untuk datang, mirip-mirip konsep aglomerasi lah. Walaupun sedikit berbeda, tidak menutup kemungkinan suatu saat memang akan terbentuk suatu aglomerasi, yang artinya akan berdampak pada biaya yang lebih efisien buat kita. Logika sederhananya jika ingin membeli bunga, tentu kita lebih senang datang ke kawasan yang di situ banyak penjual bunganya daripada ke toko bunga yang berdiri sendirian. Alasannya sederhana, dengan banyaknya penjual bunga berarti banyak pula pilihan bunga yang bisa kita dapatkan. Betul kan ? Meningkatkan brand image bisnis kita Dengan ditiru atau dijiplak oleh orang lain, nama atau usaha kita akan semakin melekat kuat dalam pikiran konsumen bahwa kita adalah yang memulai atau yang “pertama”. Dikenal sebagai yang pertama dalam bisnis adalah sebuah keuntungan besar bagi kita. Menunjukkan bahwa bisnis kita memiliki potensi Kabar baik bagi kita, ketika bisnis kita dijiplak itu artinya bisnis kita memiliki potensi atau ceruk pasar yang tidak sedikit. Jika tidak demikian mengapa orang lain susah-susah meniru bisnis kita ? Mendapatkan bahan perbandingan Ada pepatah mengatakan “ Kuman di seberang lautan tampak, gajah di pelupuk mata tak tampak “. Begitulah, terkadang susah bagi kita untuk menemukan sendiri apa kekurangan bisnis kita. Dengan memperhatikan “penjiplak” kita , kita bisa belajar untuk menemukan celah-celah atau kekurangan yang mungkin ada sehingga bisa segera untuk kita perbaiki. Dengan demikian bisnis kita akan semakin baik, kokoh dan berkembang. Tentu saja ada beberapa tindakan yang harus kita ambil jika terjadi “penjiplakan” terhadap bisnis kita. Keempat keuntungan di atas akan menguap percuma jika kita hanya diam dan tidak melakukan apa-apa. Satu hal yang harus kita lakukan adalah “inovasi”. Dengan inovasi secara berkelanjutan kita menunjukkan kepada konsumen bahwa kita masih ada dan tetap berada di depan. Maka percayalah, akan sulit bagi “penjiplak” kita untuk dapat mengejar apalagi mendahului, sebab sampai dunia kiamat nanti yang namanya “peniru” akan selalu berada di belakang “yang ditiru”. Jadi tidak ada alasan bagi kita untuk emosi apalagi sampai meminta mbah dukun bertindak untuk menghadapi “penjiplakan” dalam dunia bisnis. Ingat, bahwa usaha bisa ditiru tapi rejeki tidak bisa. Semoga bermanfaat, salam sukses berwirausaha
Além de bebidas, a Coca vende roupas. E a Ford eletrodomésticos. Já o Habib´s quer vender gasolina. Veja esses e outros negócios curiosos de grandes companhiasDiversificação DivulgaçãoTTatiana VazPublicado em 6 de agosto de 2013, atualização em 13 de setembro de 2016, 15h30. 1. Diversificação zoom_out_map 1/10 Divulgação São Paulo – Não é incomum empresas com negócios bem definidos vislumbrarem, em outros totalmente diferentes, belas oportunidades de aumentar seus ganhos. Mas o fato de fabricarem carros e terem suas marcas em ferros de passar, a exemplo do anunciado recentemente pela Ford, não deixa de ser interessante até mesmo para os consumidores. Veja, a seguir, alguns casos de companhias que já exploraram ou estão explorando produtos bem distantes de seus negócios principais. 2. Ford eletrodomésticos zoom_out_map 2/10 Divulgação Já pensou em comprar um carro da montadora Ford? E um fogão ou uma geladeira? Pode parecer estranho, mas recentemente a companhia anunciou que entraria no ramo de eletrodoméstico por meio de uma parceria com a NKS. Ainda assim, a Ford Home Solutions não marca a estreia da montadora nos produtos de casa e cozinha. Na década de 60, a Philco-Ford também fabricava itens desse tipo. Na época, a Philco pertencia ao grupo Fiat e foi assim até a empresa ser vendida para a Hitashi na década de 80. 3. Coca-Cola roupas zoom_out_map 3/10 Getty Images A companhia de refrigerantes mais famosa do mundo é também uma das marcas mais poderosas do planeta. E por que não explorar mais isso, então, em outros produtos? Foi com essa ideia que a Coca-Cola decidiu estender seu nome para marcas de roupas – um negócio que acabou dando certo por enquanto apenas no Brasil, com o lançamento da Coca-Cola Clothing. Fabricadas por uma empresa parceira, as roupas da marca são descoladas para atrair o público jovem e devem ser exportadas daqui para outros países em breve. 4. Magazine Luiza turismo zoom_out_map 4/10 . Em uma empresa de varejo, onde muitas pessoas circulam pelas lojas, é normal que se pensar em agregar produtos ao seu portólio para, assim, vender mais, com mais ofertas. O Magazine Luiza foi mais além por que não vender também pacotes de viagens para os clientes? Assim nasceu a agência de turismo da rede, a Luiza Viagens, em parceria com a companhia aérea Azul. O Walmart Brasil também seguiu uma estratégia semelhante, com a inclusão de um departamento de turismo em seu site, no ano passado. 5. Pão de Açúcar shoppings zoom_out_map 5/10 Divulgação A maior rede de varejo do país investiu, neste ano, em uma área distante de seu negócio principal a de shoppings. O grupo, que já tem em seu portfólio uma área de incorporação, farmácias e postos de gasolinas, fez um aporte de 40 milhões de reais em seu primeiro shopping. Localizado na capital carioca, o empreendimento conta com 40 lojas, entre elas Centauro, Alô Bebê e Pet Center Marginal, além de um supermercado da bandeira Pão de Açúcar, segundo informações do Valor Econômico. 6. Natura chás zoom_out_map 6/10 Marcos Issa/Bloomberg News Conhecida por seus produtos de beleza, a Natura se aventurou em um ramo bem diferente há alguns anos, com a ideia de agregar em seu portfólio itens que levavam bem estar para os clientes. Batizada de Frutífera, a linha de chás da companhia se definia como “goles de pureza” e foi vendida, assim como seus outros produtos, por meio das consultoras de vendas até ser descontinuada. 7. Samsung banco zoom_out_map 7/10 SeongJoon Cho/Bloomberg Os negócios da Samsung na Coreia do Sul vão muito além de um parque de diversões é, ela também possui um grande empreendimento desse por lá. Além dos conhecidos celulares e aparelhos de som e tevê da marca vistos por aqui, a empresa fabrica por lá – e distribui para vários países – eletrodomésticos, como geladeiras, fogões e ferros. Não para por ai. Navios da marca são fabricados pela empresa, que ainda conta com bancos Samsung espalhados pelas ruas do país de origem. 8. Yamaha pianos zoom_out_map 8/10 Esanabria/Wikimedia Commons Fundada em 1887, a Yamaha nasceu como uma fabricante japonesa de pianos e órgãos, com o nome de Nippon Gakki ainda hoje o símbolo é um trio de diapasões. Tornou-se Yamaha apenas em 1987, anos depois da companhia ter iniciado a fabricação de motos, com a reutilização das máquinas produzidas pela companhia para a Segunda Guerra. Com o tempo, a empresa cresceu e ampliou ainda mais o portfólio. Guitarra, violinos, móveis e robôs industriais ganharam espaço na empresa, que hoje é a segunda maior fabricante de motos do Brasil. 9. Ferrari parque de diversões zoom_out_map 9/10 Divulgação Além de alguns dos carros mais cobiçados do mundo, a Ferrari já se aventurou em outras estradas por ai. Em 2010, a montadora italiana se aliou com a Aldar Properties, empresa de desenvolvimento imobiliário mantida por fundos de investimentos de Abu Dhabi, para o lançamento de um parque de diversões. O Ferrari World Abu Dhabi tem metros quadrados e foi construído na ilha de Yas Island com atrações como montanhas-russas, uma escola de pilotagem e um museu com alguns modelos famosos. 10. Virgin turismo espacial zoom_out_map 10/10 GettyImages Se tem alguém especialista em abrir negócios diferentes uns dos outros é o empresário britânico Richard Branson. Ele criou a Virgin em 1966, um grupo que hoje tem mais de 200 companhias em mais de 30 países. Uma empresa aérea, gravadora, processadora de cartões e até uma agência de turismo para gente interessada em ir dar uma voltinha no espaço são alguns dos ramos de atuação do grupo, ainda hoje um dos maiores do mundo. Mais sobreAlimentaçãoBebidasCoca-ColaComércioEmpresasEmpresas americanasEmpresas brasileirasEmpresas coreanasempresas-de-tecnologiaFast foodFordHabib'sIndústria eletroeletrônicamagazine-luizaMontadorasRefrigerantesSamsungVarejoMais lidas em NegóciosConteúdos de marca produzidos pelo time de EXAME SolutionsAcompanhe as últimas notícias e atualizações, aqui na mais
Nasehat Dhuha Selasa, 2 November 2021 26 Rabiul Awal 1443 H Oleh Ust Sarwo Edy, ME Klikbmi, Tangerang – Pernahkah kita melihat pedagang sayuran yang berjualan berdampingan dengan pedagang sayuran lainnya yang ada di pasar? Atau para ojek pengkolan yang bergerombol di satu tempat? Jika kita berpikir singkat, apakah mereka akan mendapatkan rezeki berupa penghasilan yang cukup jika keadaannya seperti itu? Atau pernahkah kita berpikir ada penulis buku yang menulis buku tentang kiat-kiat sukses berdasarkan pengalamannya, atau ada yang menyebarkan resep-resep makanan dan atau ada yang menyebarkan ilmu-ilmunya melalui seminar-seminar offline maupun online, Apakah mereka tidak takut tersaingi? Jawabannya adalah masing-masing hamba sudah Allah tetapkan rezekinya. Maka dari itu selalu ingatlah, bahwa masing-masing hamba sudah Allah tetapkan rezekinya. Jadi jangan sampai merasa iri terhadap rezeki orang lain, apalagi sampai menggunakan cara yang haram dengan berpikir untuk menyaingi usaha yang orang lain geluti. Karena secanggih dan sehebat apapun usaha kita dalam memfotocopy usaha orang lain, jika Allah menetapkan rezeki kita biasa-biasa saja, maka sudah pasti sampai kapan pun rezeki yang kita dapatkan akan tetap biasa-biasa saja. Allah pasti membagi rezeki dengan adil. Allah SWT berfirman إِنَّ رَبَّكَ يَبْسُطُ الرِّزْقَ لِمَنْ يَشَاءُ وَيَقْدِرُ إِنَّهُ كَانَ بِعِبَادِهِ خَبِيرًا بَصِيرًا “Sesungguhnya Tuhanmu melapangkan rezeki kepada siapa yang Dia kehendaki dan menyempitkannya. Sesungguhnya Dia Maha Mengetahui lagi Maha Melihat akan hamba-hamba-Nya.” [QS. Al Isra’ 30] Nabi shallallahu alaihi wa sallam bersabda كَتَبَ اللَّهُ مَقَادِيرَ الْخَلاَئِقِ قَبْلَ أَنْ يَخْلُقَ السَّمَوَاتِ وَالأَرْضَ بِخَمْسِينَ أَلْفَ سَنَةٍ “Allah telah mencatat takdir setiap makhluk tahun sebelum penciptaan langit dan bumi.” [HR. Muslim no. 2653, dari Abdullah bin Amr bin Al Ash] Dari hal di atas, dijelaskan bahwa kesuksesan kita mendapatkan rezeki dalam berusaha ada “invisible hand” tangan tak terlihat yaitu kuasa Allah. Selain ikhtiar jasmani, kita perlu ikhtiar rohani dengan bertaqwa kepada Allah, dengan kuasa Allah, Allah akan mengadakan bagi kita jalan keluar dan memberi rezeki dari arah yang tidak disangka-sangka. Allah berfirman “Barang siapa yang bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan ke luar. Dan memberinya rezeki dari arah yang tiada disangka-sangkanya. Dan barang siapa yang bertawakal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan keperluan nya.” QS At-Talaq 2-3 Walaupun kadar rezeki sudah diatur oleh Allah, kita tetap diperintahkan untuk ikhtiar. Dalam sebuah hadits yang panjang para sahabat pernah bertanya kepada Rasulullah tentang permasalahan tersebut“Wahai Rasulullah, Kalau begitu apakah tidak sebaiknya kita berserah diri kepada takdir kita dan meninggalkan amal-usaha?”Rasulullah bersabda “Barang siapa yang telah ditentukan sebagai orang yang berbahagia, maka dia akan mengarah kepada perbuatan orang-orang yang berbahagia. Dan barang siapa yang telah ditentukan sebagai orang yang sengsara, maka dia akan mengarah kepada perbuatan orang-orang yang sengsara.”Kemudian beliau melanjutkan sabdanya “Beramallah! Karena setiap orang akan dipermudah! Adapun orang-orang yang ditentukan sebagai orang berbahagia, maka mereka akan dimudahkan untuk melakukan amalan orang-orang bahagia. Adapun orang-orang yang ditentukan sebagai orang sengsara, maka mereka juga akan dimudahkan untuk melakukan amalan orang-orang sengsara.” Muslim Hadits di atas menunjukkan bahwa setiap muslim diperintahkan juga untuk berusaha untuk mendapatkan rezeki. Hal tersebut karena takdir seorang hamba akan mengarah sesuai dengan apa yang ia perbuat. Kesimpulannya, ada beberapa yang perlu kita lakukan antara usaha dan rezeki Menyeimbangkan usaha dan doaTidak iri dengan orang lain jika ada yang lebih baikSelalu menggunakan cara yang halal dalam berusaha ataupun bersaingTidak takut dengan adanya sainganSelalu ikhtiar yang maksimal dengan terus berinovasi dan berusaha yang terbaikTidak hanya meningkatkan usaha, tapi juga meningkatkan ibadahTidak khawatir jika belum mendapatkan rezeki yang kita inginkan dari usaha kita, tapi khawatir jika dalam usaha kita tidak ada nilai ibadah dan nilai akhiratnya. Wallahu a’lam bish-showaab Mari terus ber-ZISWAF Zakat,Infaq,Sedekah dan Wakaf melalui rekening ZISWAF Kopsyah BMI 7 2003 2017 1 BSI eks BNI Syariah a/n Benteng Mikro Indonesia atau menggunakan Simpanan Sukarela 000020112016 atau bisa juga melalui DO IT BMI 0000000888. Sularto/Klikbmi
usaha bisa ditiru tapi rejeki tidak bisa